Gempa Turki yang berkekuatan 7,8 Magnitudo tergolong parah dan banyak memakan korban jiwa bahkan diprediksi korban jiwanya akan terus bertambah mengingat belum selesainya dibersihkan puing puing bangunan.
Sampai dengan hari ini (08/02) korban jiwa sudah mencapai 7.800 orang.
Kemarin sore ayah bertanya kepada saya kenapa gempa kali ini menggunakan skala magnitudo bukan skala Richter (SR). Jujur saya pribadi awalnya juga sedikit bingung akan hal ini.
Karna ketika saya sekolah dulu gurunya mengajari kami kalau skala gempa itu ya SR.
Sampai pada akhirnya ayah saya berpendapat sendiri mungkin kalau gempanya itu tektonik skalanya Magnitudo kalau gempanya Vulkanik baru SR.
Saya berpikir sepertinya ada benarnya pendapat tersebut. Namun saya tipe orang yang ilmiah, daripada hanya menebak nebak saja, akan lebih baik jika saya mencari tau fakta sebenarnya.
Ternyata gempa yang memakai skala Magnitudo itu sifatnya mengukur kekuatan gempa dengan cakupan yang lebih luas.
Jadi wajar saja gempa Turki memakai skala ini karna memang cakupannnya luas, gempa yang terjadi bukan hanya di Turki saja melainkan juga berdampak sampai ke Suriah, Palestina bahkan Mesir.
Skala Magnitudo dianggap akan bisa memberikan kekuatan gempa yang lebih akurat.
Sedangkan SR sendiri berfungsi mengukur kekuatan gempa yang cakupannya lebih sempit yakni wilayah lokal saja.
Namun kendati skala pengukurannya berbeda namun perlu diketahui bahwa kedua jenis pengukuran tersebut tetap dicatat dengan alat yang sama yakni seismograf