Lihat ke Halaman Asli

Raudhatul Ilmi

Content Writer & Script Writer

Tim Bertabur Bintang, Menjadi Unggulan dan Misi Juara Bertahan Akhiri Kutukan

Diperbarui: 10 November 2022   15:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prancis Juara piala dunia 2018/Getty images

Prancis resmi mengumumkan 25 pemain yang akan dibawa untuk berlaga dalam ajang piala dunia 2022.

Juara bertahan Prancis siap untuk mengguncang piala dunia 2022 yang akan berlangsung di Qatar. Meskipun minus 2 gelandang bertahan andalan yakni Paul Pogba dan Ngolo Kante, Prancis tetap menjadi salah satu unggulan di ajang sepabola terbesar dunia.

Mungkin euforia piala dunia saat ini agak sedikit berkurang dibandingkan edisi piala dunia sebelumnya. Bukan tanpa alasan, pasalnya gelaran piala dunia bergeser daripada jadwal biasanya.

Jika biasanya piala dunia berlangsung dalam periode Juni-Juli, namun kali ini malah dipindahkan ke November-Desember karna faktor cuaca yang terlalu panas di wilayah timur tengah. Sehingga mau tak mau gelaran piala dunia kali ini bersamaan dengan kompetisi liga masing-masing negara.

Hal tersebutlah yang membuat sebagian pemain bintang mengalami cedera karna karna ketatnya kompetisi yang sedang mereka jalani.

Timnas Prancis sendiri harus rela meninggalkan 2 gelandang andalannya, Paul Pogba dan Kante yang merupakan alumni piala dunia 2018 yang dipastikan absen karna cedera.

Akan tetapi Rabiot cs diharapkan bisa menjadi pengganti yang sepadan bagi  lini tengah les bleus sehingga absennya Pogba dan kante menjadi tidak terasa.

Meskipun menjadi salah satu unggulan, Perjuangan Timnas Prancis tidaklah mudah apalagi adanya kutukan juara bertahan yang harus mereka patahkan.

Timnas prancis sendiri sudah pernah merasakan kutukan tersebut bersama dengan Brazil, Italia, Spanyol dan Jerman yang mana negara-negara yang berstatus juara bertahan tersebut harus terhenti di fase grup di edisi piala dunia selanjutnya.

Walaupun sebenarnya apa yang terjadi ini tidak bisa dikatakan murni kutukan. Menurut penulis pribadi bisa dikatakan ini semacam beban yang ada dipundak sang juara bertahan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline