Lihat ke Halaman Asli

Internalisasi Nilai-nilai Pesantren dalam Budaya

Diperbarui: 12 Juni 2020   13:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

A. Pengertian Nilai-nilai Budaya Pesantren

Nilai merupakan sesuatu kepercayaan terhadap segala tindakan seseorang atau sekelompok orang, baik itu yang disukai atau tidak, baik berkaitan dengan hasil atau tujuan maupun cara untuk pencapaiannya. Maka dari itu, terkandung dalam pemikiran dan tindakan seseorang yang dianggap baik, benar, atau diperbolehkan.

Nilai-nilai yang terdapat di pesantren bersumber pada al-qur'an, hadits, dan ijtima'. Pemahaman terhadap beberapa sumber tersebut, kemudian memunculkan suatu disiplin ilmu, antara lain ilmu tauhid, ilmu fiqh, dan ilmu tasawuf. Selanjutnya aspek dari beberapa disiplin ilmu tersebut mengakar pada kultur pesantren menjadi nilai yang biasa dikenal dengan Ahlussunaah Wal Jama'ah.

Dalam Islam sendiri kita telah mengenal sikap tawazun, tasamuh, moderat, dan 'adl. Nilai-nilai inilah yang dikembangkan Ahlussunnah Wal Jama'ah dalam menjalin keutuhan umat dan menjadi pola fikir serta tindakan seseorang, baik dalam berinteraksi secara internal maupun eksternal dalam lingup pesantren. Maka jika berbicara budaya pesantren, nilai-nilai inilah yang menjadi pedoman dan pegangan bagi masyarakat yang pernah menempuh pendidikan atau tinggal di lingkup pesantren.

B. Proses Internalisasi Nilai Pesantren

Proses internalisasi nilai-nilai pesantren dalam budaya berlangsung sepanjang hayat individu, yakni dari sejak baru lahir smpai meninggal dunia. Proses tersebut yakni, proses dimana individu belajar, memahami, baik materi, perasaan, emosional, maupun lainnya yang dapat membentuk suatu karakter dalam dirinya.

Nilai-nilai islami yang diwujudkan dalam pesantren, antara lain :

1. Akhlak karimah

Dalam pesantren, akhlaq karimah menjadi tujuan pertama dan utama dalam mendidik santri. Akhlaq karimah menjadikan santri insan yang beretika baik serta dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan santri selama di pesantren.

2. Ibadah amaliyah

Ibadah amaliyah di pesantren mendisiplinkan santri untuk melaksanakan sholat fardhu secara berjamaah. Ibadah amaliyah di pesantren juga dijadikan sebagai ujian akhir santri, seperti praktik menjadi imam, doa", dan amalan ibadah fardhu lainnya juga amalan sunnah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline