Lihat ke Halaman Asli

Relevansi Karakteristik Pesantren

Diperbarui: 27 Mei 2020   20:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebelumnya kita telah mengetahui makna, tujuan dan misi dari adanya pesantren. Pada bahasan kali ini, akan diulik pola umum pendidikan yang ada di pesantren, kultur, dan metode pembelajaran yang diterapkan di pesantren. 

Pesantren merupakan suatu tempat pendidikan ilmu agama dari kyai kepada santrinya. Pada umumnya lingkungan pesantren meliputi masjid, kyai, santri, pesantren (pondok) serta adanya pembelajaran kitab klasik (kitab kuning). Hal-hal inilah yang terkumpul dalam pola umum pendidikan pesantren. Pendidikan pesantren merupakan lembaga  pendidikan yang dikenal dengan sistem asrama atau mondok. 

Pendidikan pesantren ini sebagai tempat mendalami ilmu agama islam, yang dijadikan sebagai pedoman hidup serta di dalamnya sangat menekanankan moral bersosial masyarakat. Kyai merupakan tokoh sentral dalam pendidikan pesantren, yakni sebagai gurunya, dan masjid merupakan sebagai tempat lembaganya. 

Kultur pesantren merupakan budaya yang ada pada pesantren yang dapat mempengaruhi pola fikir, karakter, akhlak, dan mental para santri melalui bimbingan dan pengawasan dari kyai maupun ustadz. 

Pengajaran yang ada di pesantren mengharapkan agar santri menjadi pribadi yang unggul dalam beribadah serta berperilaku di lingkungan masyarakat. Budaya ini ditunjukkan dengan ketaatan dalam melaksanakan peraturan-peraturan dan pembiasaan-pembiasaan yang dilakukan di dalam lingkungan pesantren. 

Ada beberapa unsur yang diterapkan dalam kultur pesantren, yakni yang terdapat pada sistem pengajaran, yaitu pesantren menggunakan sistem sorogan, badongan, hafalan, dan musyawarah, yang saat ini menjadi sistem klasikal yang dikenal dengan sistem madrasah atau sekolah.

Meskipun pesantren terfokus pada ilmu agama, namun pengajaran dalam pesantren juga memberikan illmu pengetahuan yang tidak lepas dari ilmu agama, seperti contohnya ilmu alat (nahwu-shorof), bahasa Arab, serta ilmu lainnya. 

Selain itu, pesantren juga memberikan ilmu berupa keterampilan yang nantinya bisa dikuasai santri dalam bermasyarakat, seperti contohnya kesenian hadrah, sholawat, dan lain sebagainya.

Metode pembelajaran yang ada di pesantren merupakan sistem pembelajaran tradisional yang mencakup metode sorogan, bandongan, bahtsul masail, pengajian pasaran, hafalan, serta riyadhoh. 

Selain itu terdapat pesantren yang menerapkan sistem pembelajaran yang dipadukan dengan pendidikan modern serta mendirikan lembaga-lembaga pendidikan umum, seperti MI, Mts, MA, dan SMK yang mana pada sekarang ini melahirkan dua bentuk wajah pesantren, yakni pesantren salaf yang menerapkan sistem pembelajaran klasikal (tradisional), dan pesantren modern yang menerapkan sistem pembelajaran dipadukan dengan sistem pendidikan umum (modern). 

Akan tetapi, tujuan dari keduanya sama yakni untuk mendidik calon-calon ulama yang paham akan agama dan dapat menyelesaikan masalah  yang terjadi di tengah-tengah umat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline