Lihat ke Halaman Asli

AYAH, INI ARAHNYA KE MANA YA?Anak Kecil Ini Kehilangan Jalan Pulangnya : Resensi Buku Karya Khairul Trian

Diperbarui: 21 Desember 2024   16:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Gramedia (https://www.gramedia.com/products/ayah-ini-arahnya-ke-mana-ya)

 

Identitas Buku

 

  • Judul: Ayah Ini Arahnya Kemana Ya? Anak Kecil Ini Kehilangan Jalan Pulangnya
  • Penulis: Khairul Trian
  • Penerbit: Gradien Mediatama
  • Tahun Terbit: Oktober 2024
  • Jumlah Halaman: 164

Sinopsis

"Ayah, ternyata benar semua itu. Begitu kita dewasa, hidup seolah memaksa kita untuk terus berlari, mengejar segala yang material. Kita harus mengumpulkan uang lebih banyak, bekerja lebih keras, dan bertarung melawan keraguan-keraguan yang terus mengisi pikiran. Terkadang, kita harus menekan hasrat dan keinginan demi sekadar bertahan hidup, berharap bisa melihat fajar menyingsing lagi, tanpa tahu apa yang akan terjadi setelahnya.

Ayah, setelah dewasa, aku bertemu banyak orang yang menyakitkan, dan kali ini aku merasa kehilangan keberanian untuk menghadapi mereka. Ada kalanya aku jatuh, ada saat aku bangkit, dan seringkali, hidup ini terasa seperti perjalanan yang penuh dengan kepura-puraan, berusaha mengabaikan segala luka yang menggores hati.

Ayah, hari ini aku merasa sepi dan bingung, tak tahu lagi harus pergi ke mana. Ayah, ke mana arah hidup ini, ya? Anak kecil ini sudah kehilangan jalan pulangnya, dan kini aku tak tahu lagi harus mencari ke mana"

Deskripsi Buku

Buku ini menghadirkan sebuah perjalanan emosional yang menyentuh hati, berpusat pada hubungan seorang anak kecil dan ayahnya. Ceritanya mengangkat tema bagai mana seorang anak yang sedang mencari arti kehadiran seorang ayah dalam hidupnya. Frasa "kehilangan jalan pulangnya" menggambarkan kondisi emosionalnya anak yang merasa kehilangan pegangan, mungkin karena figuran ayah yang jauh, tidak hadir atau terpisah secara fisik maupun emosional. Anak tersebut bukan hanya tersesat secara fisik, tetapi juga secara batin dalam memahami kehidupan dan keluarganya. Sang ayah berusaha menuntun anaknya kembali menemukan arah, sembari menghadapi pertanyaan-pertanyaan kompleks yang sering kali muncul di pikiran seorang anak: "Mengapa jalan pulang terasa begitu sulit?" dan "Apa arti rumah yang sebenarnya?"

Kisah ini penuh dengan dialog sederhana namun bermakna antara anak dan ayah. Dengan latar yang terkadang melankolis, buku ini menggambarkan perjuangan mereka menghadapi konflik batin, perasaan kehilangan, serta mencari arti dari cinta, keluarga, dan tujuan hidup. Melalui buku ini, pembaca tidak hanya akan dihadapkan pada kisah penuh emosi, tetapi juga pada eksperimen baru berupa aktivitas interaktif yang mengajak pembaca untuk mengekspresikan perasaan mereka sendiri. Setiap halaman memberikan ruang untuk meresapi perasaan dan mengalami perjalanan emosional yang dapat membantu memahami diri lebih dalam. Buku ini mengajarkan kita untuk mensyukuri kehadiran sosok ayah, atau siapa pun yang menjadi panutan dalam hidup kita, dan bagaimana seharusnya kita menghargai setiap momen yang kita miliki bersama mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline