Lihat ke Halaman Asli

Raudatul Jannah

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Pembelajaran Berbasis Masalah, Problem Basic Learning

Diperbarui: 23 April 2020   23:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

news.beritabali.com

Assalamualaikum wr. Wb.

Hai! Jumpa lagi.

Kali ini saya akan mengungkapkan serta menjelaskan tentang pembelajaran berbasis masalah atau yang sering dikenal dengan Problem Based Learning (PBL).

Pembelajaran berbasis masalah bisa diartikan dengan suatu strategi pembelajaran yang dimulai dan dilakukan dengan cara menghadapkan siswa pada masalah yang nyata, untuk menunjukkan dan menekankan pada siswa untuk belajar tentang cara berpikir dengan kritis dan juga melatih siswa agar mempunyai keterampilan dalam memecahkan permasalahan.

Jadi maksud adanya pembelajaran berbasis masalah adalah siswa itu bukan hanya dengan mendengarkan lalu mencatat pelajaran akan tetapi siswa juga harus aktif dalam berpikir serta dapat mengolah informasi dan juga menyipulkan sendiri terhadap permasalahan atau problem yang ada, dan menjadi seorang siswa yang mandiri. Namun dengan menerapkan sistem pembelajaran berbasis masalah juga memerlukan waktu dan banyak latihan tentang pengambilan keputusan dalam masalah.

Karena agar terciptanya suatu proses pembelajaran yang baik maka juga dibutuhkan pula terhadap pengoelolaan yang baik. Sebenarnya pembelajaran berbasis masalah itu tidaklah begitu rumit asalkan dengan diiringi dengan sering dalam latihan pengimplementasinya maka hal yang sering dilakukan maka akan terasa biasa jika sudah terbiasa.

Ada beberapa poin penting yang bisa dan dianjurkan dengan pembelajaran berbasis masalah diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Kemampuan siswa yang berbeda-beda

Maksudnya adalah guru sebagai seorang pendidik, guru dituntut untuk kreatif dan menginovasikan kegiatan belajar supaya siswa tidak merasa jenuh dengan pembelajaran yang diberikannya, dan seorang guru tentulah harus mengerti bahwa kemampuan yag dimiliki siswanya tentu berbeda-beda, ada yang bisa menyelesaikan tugas yang diberikannya dengan cepat dan juga ada yang agak sedikit lambat dan ada juga yang sangat lambat yang membutuhkan pembelajaran yang sangat detail dalam mengerjakannya. Intinya seorang guru harus bisa kreatif dalam menyikapi siswa-siswanya.

2. Menangani situasi multitugas

Maksudnya adalah untuk mengatasi tugas sekolah ya ng multitugas atau tugas banyak agar siswa bisa mengerjakannya dengan baik, oleh karena itu seorang siswa dituntut agar bisa belajar mandiri ataupun berkelmpok, ada waktunya kapan mereka harus belajar mandiri dan juga berdiskusi dengan kelompoknya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline