Lihat ke Halaman Asli

La Ode Muh Rauda AU Manarfa

Dosen Sosiologi Universitas Dayanu Ikhsanuddin

Energi Rezeki Akan Muncul Bersama yang Bergerak

Diperbarui: 25 Juli 2024   02:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam sebuah kelas fisika tampak seorang dosen memperagakan bagaimana sebuah as beroda yang diam diberdirikan vertikal dari sisi as dan horizontal dari sisi roda. Pada salah satu as diikatkan tali pengikat dengan satu sisinya dibiarkan kosong lalu dibiarkan menggantung as beroda dari atas ke bawah. Dalam kondisi demikian pada sisi as yang dibiarkan kosong lalu diangkat dari bawah sehingga berada pada sisi horizontal dan membuat posisi ban yang tadinya berada pada jalur horizontal berubah menjadi berada pada jalur vertikal, ketika as pada sisi horizontal yang diangkat tadi dilepaskan maka seketika as yang berposisi horizontal terjatuh mengikuti gaya gravitasi menjadi ke arah jalur vertikal.

Dosen kemudian mencoba melakukan percobaan kedua, kali ini ia mencoba memposisikan roda pada posisi yang pertama tetapi dengan melakukan gerakan memutar roda pada sumbu as dan membiarkan salah satu as yang tidak diikat tali terlepas. Hasilnya sungguh mengejutkan, roda berputar secara vertikal bergerak dari bawah ke atas dan dari atas ke bawah sementara as roda tetap pada posisinya yang horizontal dengan salah satu as yang terikat tali sebagai penahan dan as pada sisi yang tidak ada talinya tetapi tetap mempertahankan posisi seperti ada yang menahan. Ternyata gaya berputar pada as beroda telah menghasilkan sebuah energi yang mampu membuat as beroda tetap pada posisinya.

Eksperimen demikian bila dibawa kepada kehidupan sosial manusia terlihat seperti seseorang yang bila ditilik tidak memiliki apa-apa, tetapi karena keaktifannya bergerak ke sana ke mari dengan pola yang tetap, ritme yang sesuai, vibrasi yang sefrekuensi, membina relasi, membangun infrastruktur rejeki, dengan gerakan kecepatan memadai yang konstan, lalu mampu memperoleh rejeki untuk kehidupan dirinya.

Dalam ajaran agama Islam bahwa Allah SWT akan memenuhi rejeki yang dibutuhkan bagi makhluk ciptaan-Nya manakala makhluk tersebut bergerak, dalam kenyataannya seekor burung yang terbang dari sarangnya pada pagi hari dalam keadaan perut kosong tetapi pada sore hari kembali pulang ke sarangnya dengan perut terisi, begitu pula fenomena yang sama terlihat pada kehidupan manusia, bahkan pada contoh yang biasa dipandang sebelah mata yakni pengemis, dengan segala kondisi yang ada pada diri mereka, mereka berangkat pada pagi hari dengan kantong yang kosong tetapi ketika pulang pada malam hari sebagian besar telah memiliki kantong yang terisi dan tentunya dapat ia gunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar hariannya sebagai manusia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline