Lihat ke Halaman Asli

La Ode Muh Rauda AU Manarfa

Dosen Sosiologi Universitas Dayanu Ikhsanuddin

Mencari Kerja atau Menciptakan Lapangan Pekerjaan

Diperbarui: 25 Februari 2024   06:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menjadi hal yang lumrah bagi fresh graduate atau sarjana yang baru menjalani prosesi wisuda untuk mencari pekerjaan guna mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang didapatkan di kampus. Namun tidak sedikit yang mendapat penolakan karena banyaknya orang yang telah diterima ataupun skill yang dimiliki tidak sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratkan. Sementara kuliah di tingkatan S1 bukanlah perkara yang gampang, ada biaya, waktu, tenaga, pikiran, perasaan yang dikorbankan, dan penolakan saat melamar pekerjaan menjadi sesuatu yang sangat berat untuk dapat diterima.

Saban hari mencari pekerjaan dengan penolakan tiada berujung menjadi keseharian bagi pejuang rupiah yang ingin memenuhi kebutuhan hidupnya. Menjadi karyawan yang bersaing dengan pekerja lainnya yang sudah lebih berpengalaman menjadi tantangan yang tidak dapat disepelekan. Terdapat peluang yang mudah untuk dilakukan tetapi sedikit yang meliriknya yakni menciptakan lapangan kerja.

Menciptakan lapangan kerja sangat mudah dilakukan, langkah pertama membangun tempat usaha dapat dilakukan oleh siapapun. Yakin saja dengan usaha dan doa maka usaha yang dibangun akan dapat memberikan imbal yang sesuai dengan kerja keras yang telah diinvestasikan. Namun demikian kemudahan seperti ini tidak serta merta mampu menarik minat fresh graduate untuk mau menjadi pengusaha pemula, terdapat lebih banyak yang ingin segera menikmat hasil tanpa menempuh proses yang sedikit lebih panjang tetapi memiliki peluang keuntungan yang jauh lebih besar.

Menciptakan lapangan kerja selain bermanfaat bagi diri sendiri juga berguna bagi orang lain di sekitar kita, karena dapat menjadi sumber mata pencaharian baginya, serta berkontribusi mengurangi jurang kemiskinan serta angka pengangguran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline