Lihat ke Halaman Asli

La Ode Muh Rauda AU Manarfa

Dosen Sosiologi Universitas Dayanu Ikhsanuddin

Rumah sebagai Orientasi Ketenagan Keluarga

Diperbarui: 24 Februari 2024   19:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Rumah sudah selayaknya menjadi pusat orientasi ketenangan keluarga. Ketenangan hidup didapatkan bukan di luar rumah seperti diskotik, bioskop, mall, pasar, caf, pantai, tetapi harusnya ada di dalam rumah.

Ketenangan yang dimaksud bukan terbatas kepada ketiadaan suara bising, tidak ada suara tinggi, ataupun rumah yang selalu rapih, dan kebutuhan dasar selalu tersedia di sana, ia juga mencakup adanya kasih dan sayang dari dua punggawa utama keluarga yakni sosok ayah dan ibu.

Keberadaan sosok ayah dan ibu yang hangat lagi perhatian menjadi mercusuar bagi seluruh anggota keluarga utamanya kepada anak. Banyak kasus terjadi ketika anak tidak mendapat kasih sayang di rumah entah karena broken home, atau orang tuanya yang sangat sibuk, maka si anak mencari perhatian di dunia luar sehingga terlibat tawuran, narkoba, sindikat kejahatan, seks bebas, pelacuran, dan bentuk-bentuk pergaulan salah lainnya.

Rumah harusnya menjadi titik sentral ketenangan bagi semua.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline