DEFINISI MANAJEMEN MODAL KERJA
Manajemen modal kerja adalah satu-satunya cabang manajemen keuangan yang mentransfer kontrak layanan dari perusahaan mana pun ke tingkat terbaik. Tujuan pengelolaan keuangan secara aktif adalah untuk menciptakan kepentingan para pemegang saham dengan memperoleh laba yang sebaik-baiknya.*
Mengelola modal kerja adalah aspek terpenting dari perencanaan keuangan yang memengaruhi perencanaan bisnis.[1] Cakupannya meliputi aset lancar (kas, persediaan dan piutang), dan kewajiban lancar yang dikelola dalam jangka pendek.[2] Manajemen modal kerja memengaruhi keputusan investasi, di mana risiko keuangan disebabkan oleh aset dan kewajiban lancar.[3] Setiap jenis manajemen karyawan dapat mempengaruhi tingkat keuangan perusahaan dengan menggunakan aset jangka panjang dan kewajiban jangka panjang.[4] Manajemen keuangan digunakan untuk bekerja dengan bisnis kecil dan sistem manajemen keuangan digunakan untuk memahami bagaimana sistem manajemen keuangan berhubungan dengan kebutuhan operasi bisnis kecil.[5]
MANFAAT DARI MANAJEMEN MODAL KERJA
Manajemen modal kerja memegang peranan penting dalam bisnis karena pekerjaan mengelola pekerjaan suatu bisnis dilakukan setiap hari.[6]. Modal kerja membutuhkan manajemen perusahaan agar operasinya berhasil.[7] Kinerja perusahaan biasanya dievaluasi berdasarkan laba yang diperoleh dan arus kas operasi. Pengelolaan modal kerja merupakan salah satu kegiatan yang harus ada dalam suatu perusahaan untuk mencapai dan mempertahankan sistem modal kerja. Kondisi arus kas operasi yang baik kemudian akan berdampak pada pencapaian laba yang ideal bagi usaha. Memperoleh keuntungan dari pengelolaan modal kerja harus disertai dengan kemampuan memperoleh margin dari gabungan unsur modal kerja yaitu aktiva lancar dan kewajiban lancar. Pengelolaan modal kerja yang baik tidak akan menghasilkan banyak keuntungan jika pasar produk yang diterima nasabah tidak memiliki margin kontribusi yang memadai. Di antara persyaratan manajemen modal kerja yang harus memenuhi syarat adalah kemampuan mengelola pelanggan dan piutangnya, kemampuan mengelola rantai pasokan dan pemasoknya, serta kemampuan mengelola inventaris produk.[8]
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MANAJEMEN MODAL KERJA
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi manjemen modal kerja, diantaranya: [9]
- Sifat atau jenis usaha. Jenis dan sifat bisnis yang dimulai perusahaan akan menentukan kebutuhan modal kerjanya. Dibandingkan dengan kebutuhan perusahaan industri, biaya keuangan operasi perusahaan mahal karena tidak perlu menginvestasikan uang dalam jumlah besar di tanah, properti atau jenis usaha lainnya.
- Waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk untuk dijual. Modal kerja suatu bisnis secara langsung mempengaruhi waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk untuk dijual. Jumlah pekerjaan yang diperlukan bertambah karena waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi sesuatu semakin lama.
- Syarat membeli dan menjual. Persyaratan untuk membeli barang atau peralatan secara kredit akan berdampak negatif paling kecil terhadap modal kerja. Akad kredit yang baik akan mengurangi jumlah yang diperlukan agar transaksi diakui dalam akad, begitu pula sebaliknya. Selain itu, standar penelitian mempengaruhi cara kerja. Karena kredit didistribusikan ke lebih banyak orang, akan ada kebutuhan yang lebih besar untuk uang kerja yang harus didokumentasikan.
- Tingkat perputaran persediaan. Biaya jasa yang dinyatakan sebagai barang (barang) akan menjadi lebih mahal seiring dengan meningkatnya ambang produksi produk. Untuk mencapai tingkat efisiensi yang tinggi, perencanaan yang efektif dan manajemen persediaan harus digunakan. Selain itu, akan meningkatkan kemungkinan kerugian yang disebabkan oleh kenaikan harga atau perubahan preferensi pelanggan, yang pada gilirannya akan meningkatkan biaya perluasan dan pemberlakuan produk tersebut.
- Waktu penyelesaian penerimaan. Selain itu, kebutuhan modal kerja meningkat selama periode penagihan utang. Jika akun pelanggan ditutup dalam waktu singkat, berarti akan ada kebutuhan dan jumlah layanan akan lebih banyak atau lebih sedikit. Manajemen piutang yang efektif dan kebijakan yang tepat mengenai perpanjangan kredit, persyaratan kredit perdagangan, maksimum kredit untuk langganan dan penagihan piutang. Mencapai jumlah konversi akun pelanggan yang tinggi.
- Volume penjualan. Untuk menjaga proses operasional saat penjualan meningkat, bisnis membutuhkan akun modal kerja. Jika tingkat penjualan tinggi maka kebutuhan modal kerja sangat tinggi, sebaliknya jika penjualan rendah maka modal kerja rendah.
- Waktu dan siklus. Perubahan musiman dan siklus dalam penjualan akan mempengaruhi kebutuhan modal kerja. Bisnis yang terkena dampak periode ini membutuhkan modal kerja jangka pendek. Jumlah uang yang dihabiskan untuk barang secara bertahap meningkat pada bulan-bulan menjelang harga pasar.
CONTOH STUDI KASUS MANAJEMEN MODAL KERJA
Berikut adalah contoh studi kasus dari penelitian yang berjudul "Analisis Manajemen Modal Kerja (Studi Kasus Pada PT Bank Tabungan Negara Tbk)" yang di tulis oleh Yoksan Likupang, dkk pada tahun 2016 lalu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio total aset terhadap modal kerja tahun 2013 sebesar 9.089 dan tahun 2014 sebesar 12.959. Hal ini menunjukkan bahwa proporsi total aset dan modal kerja dipertahankan oleh aset lancar dan kewajiban lancar; Rasio kewajiban lancar terhadap modal kerja PT. Bank Tabungan Negara, Tbk tahun 2013 sebanyak 8.288, dan tahun 2014 - 11.865. Hal ini menunjukkan bahwa gaji PT. Bank Tabungan Negara, Tbk stabil; Tingkat perputaran modal kerja (cash in net working capital) tahun 2013 sebesar 8.008 dan tahun 2014 sebesar 10.941. Artinya terjadi peningkatan setiap tahunnya dari tahun 2013 ke tahun 2014 dengan selisih sebesar 2.933. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan modal kerja. Disarankan agar PT. Bank Tabungan Negara, Tbk Cabang Manado senantiasa mencermati pengelolaan keuangan operasional, khususnya secara rutin melakukan penelitian atas laporan keuangan termasuk perhitungannya; Rasio total aset terhadap modal kerja bersih, rasio kewajiban lancar terhadap modal kerja bersih, rasio modal kerja terhadap laba bersih, sehingga manajemen bank untuk memenuhi tantangan bank dunia saat ini adalah sesuatu yang kompleks. Juga ketika datang ke perencanaan strategis dan perencanaan kinerja staf dan pengembangan infrastruktur untuk memenuhi tantangan dunia perbankan yang kompleks saat ini, manajemen bank harus berhati-hati.
KESIMPULAN
Setiap perusahaan membutuhkan modal untuk membiayai operasi perusahaan setiap harinya, dan kemudian dana yang telah di keluarkan tersebut akan masuk Kembali ke perusahaan yang beradsl dari hasil penjualan produk atau jasa yang telah di produksi oleh perusahaan.