Lihat ke Halaman Asli

Dibalik Sukses Karoseri Laksana

Diperbarui: 18 Juni 2015   01:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14096253341323579949

pengantar

seharusnya tulisan ini terbit lebih dari setahun yang lalu, tidak lama setelah komunitas kami melakukan kunjungan ke Factory yang jarak tempuhnya lebih dari 8 jam perjalanan dari Bandung.

kedatangan kami saat itu dalam rangka menjemput 6 unit bus Pariwisata, pesanan salah satu PO besar di Bandung. dan kesempatan langka itu datang, ketika seorang laki-laki paruh baya menghampiri kami  (mungkin) tertarik pada kerumunan orang-orang berseragam komunitas :D

sepintas, aku dan teman-teman komunitas tidak menyangka bahwa beliau adalah CEO dari tempat yang kami datangi, yang memang begitu friendly dan low profile, aku baru mengetahui bahwa dia adalah Bapak Iwan Arman setelah beliau mengundang masuk dan kami terlibat obrolan ringan dari mulai sejarah berdirinya pabrik karoseri yang kini berkibar, hingga beban mental beliau ketika Perusahaan masuk pada fase merugi akibat kerisis moneter tahun 2008.

inilah kesimpulan dari obrolan yang berdurasi 40 menit tersebut, semoga dapat menjadi motivasi bagi kita semua, bahwa, ketika bangkit setelah jatuh, adalah sesuatu hal yang teramat manis.

here we go --------------------- (smile)

Sebagai seorang CEO dari salah satu karoseri yang hingga saat ini memiliki pegawai tidak kurang dari 1000 orang, Iwan Armanmenerapkan prinsip "kekeluargaan dan pengayoman" dalam lingkungan kerjanya, salah satu kunci suksesnya adalah menjadikan karyawan sebagai salah satu aset perusahaan dan menempatkan mereka sebagai partner kerja. Dengan prinsip sederhana itulah Karoseri Laksana dapat bertahan selama hingga lebih dari 36 tahun, Iwan Arman menuturkan,.

Berawal dari sebuah toko mesin yang dibukanya di Semarang pada tahun 1976 silam, dalam perkembangannya Karoseri Laksana tidak selalu berjalan mulus. Saat krisis global melanda tahun 1998 karoseri laksana tidak luput dari dampak jatuhnya kondisi perekonomian saat itu, sehingga untuk mengurangi beban berat perusahaan, manajemen Laksana dengan sangat terpaksa 'merumahkan' hampir sebagian besar pegawai, "tentu saja dengan tunjangan yang memadai" Pak Iwan menegaskan.

Selama masa-masa krisis itu Pak Iwan tidak lantas berpangku tangan terhadap para karyawan yang dirumahkan, namun beliau mengajak mereka untuk bersama-sama membangun usaha mikro yang pengelolaannya diserahkan kepada masing-masing pegawai ataupun secara berkelompok. "Itu dimaksudkan untuk membuka peluang sebagai mata pencaharian mereka dan keluarganya secara mandiri, contohnya membuka lahan pancing", Pak Iwan menambahkan.

Dua tahun pasca krisis, tahun 2000 saat permintaan akan kebutuhan armada bus dalam negeri kembali meningkat, Pak Iwan memanggil karyawan-karyawan yang dirumahkan untuk 'pulang' dan bergabung kembali dalam perusahaan yang dipimpinnya. Beberapa tahun kemudian produksi Karoseri Laksana semakin meningkat secara signifikan hingga mencapai 90-105 perbulan, atau rata rata 1000 unit pertahun, apalagi sejak diperkenalkan karoseri model Legacy SR sebagai produk unggulan tahun 2008 dan setahun kemudian disempurnakan menjadi premium produk Legacy SR1 (Sky).

Memberikan komitmen tinggi akan kepuasan pelanggan serta fokus terhadap pelayanan dan peningkatan kualitas produksi demi terciptanya kenyamanan dan keselamatan pengguna angkutan (penumpang), Karoseri Laksana memperhatikan setiap detil produksinya dan bahkan sampai pada elemen produksi yang paling kecil. Dengan pertimbangan itu pula, serta untuk mendorong peningkatan kuantitas dan kualitas produksi, Karoseri Laksana tidak segan untuk berinvestasi pada mesin Bending (mesin tekuk/alat mencetak plat)  sepanjang 12.5m yang mana, saat ini Laksana satu-satunya perusahaan  karoseri yang berinvestasi untuk  jenis  alat tersebut, begitupun perluasan lahan factory, untuk mendukung produksi utama, yang rencananya akan dilakukan Pertengahan tahun 2013 ini.



Sehingga tidak mengherankan apabila pada tahun 2009, produk premium Legacy SR1 (Sky) telah berhasil menembus pasar Asia Pasifik (Kepulauan Fiji). Sampai saat pula, Laksana secara bertahap mengekspor secara build up 10-15 unit bus menengah dan besar setiap bulannya. Tidak berhenti sampai di situ, Laksana mulai melirik pangsa pasar di Timur Tengah dan Samoa, "sudah mulai melakukan penjajakan", sambung Pa Iwan. Terobosan yang dilakukan Karoseri Laksana dalam mengembangkan produknya hingga diminati negara lain adalah satu hal yang membanggakan, sehingga secara langsung ataupun tidak langsung membawa nama Indonesia di mata internasional.



pic. courtesy Tb. Luthfi

Interior display

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline