Sebagai warga yang lahir dan besar di kota Jakarta saya masih ingat jaman orde baru era keemasan mantan presiden Soeharto, awal tahun 70-an, pemerintah DKI Jakarta selalu merayakan HUT kota Jakarta setiap tahun dengan pawai keliling di pusat kota. Sepanjang ingatan saya pawai berlangsung dari tugu Monas mengelilingi jalan MH Thamrin.
Pagi-pagi sekali dari rumah ayah membonceng saya dan adik-adik dengan Vespa tuanya ke pusat kota menyaksikan pawai tersebut. Walau di bawah terik matahari saya asyik saja menyaksikan aneka mobil dihias dengan bunga-bunga, potongan styrofoam, ranting pohon, lampu-lampu dan atau kardus-kardus yang dilukis mengikuti bentuk-bentuk bangunan. Ada yang berbentuk rumah-rumah ibadah, istana merdeka, tugu Monas, tokoh-tokoh terkenal masa itu dlsbnya. Betapa kreatifnya mereka membungkus mobil-mobil menjadi seperti bangunan berjalan diwarnai mirip dengan aslinya. Beberapa mobil mewakili instansi-instansi pemerintah dengan slogan-slogan yang tertera di badan mobil. Di beberapa mobil juga terdapat seorang atau sepasang model. Umumnya mereka mengenakan pakaian tradisional Indonesia yang beraneka ragam atau pakaian pekerja professional seperti pejabat pemerintah lengkap dengan seragam batik KORPRI, jas safari warna abu-abu, dokter, perawat, penerbang, dll. Buat saya yang masih kecil saat itu pawai tersebut sangat menarik untuk dilihat, berbaur dengan turis lokal dan asing, tetap manis untuk dikenang. Entah sekarang saya tak tahu lagi apakah pawai kota ini masih berlangsung hingga kini di kota Jakarta.
[caption id="attachment_216744" align="aligncenter" width="602" caption="Pasukan baret merah (kol.NR)"][/caption] [caption id="attachment_216746" align="aligncenter" width="602" caption="(kol.NR)"]
[/caption] [caption id="attachment_216747" align="aligncenter" width="602" caption="kiri - kanan 1 - 2 - 3 (kol.NR)"]
[/caption] Hingga akhirnya saya hijrah ke Qatar, sebuah pawai kota selalu diadakan tiap akhir tahun di pusat kota. Negara kerajaan ini setiap bulan Desember menyelenggarakan pawai kota merayakan Qatar National Day (QND). Setiap tanggal 18 Desember ditetapkan sebagai hari libur nasional walau sebetulnya sekolah-sekolah umumnya sudah mulai libur akhir tahun di pekan kedua Desember. Kantor-kantor swasta dan instansi pemerintah atau layanan publik diliburkan. Sepanjang jalan bermula dari gedung National Theater hingga Diwan - istana raja - dipenuhi seluruh warga yang ingin melihat pawai kota. Warga luar kota juga tak kalah ketinggalan bahkan beberapa penonton dari negara-negara tetangga juga memenuhi pusat kota menyaksikan acara tahunan yang selalu dinanti. Walau acara dimulai pukul 8 pagi tetapi warga sudah memadati ruas-ruas jalan menuju pusat kota sejak subuh bila ingin mendapatkan tempat strategis menyaksikan perhelatan akbar ini. Jangan harap dapat di baris paling depan bila hadir di lokasi pukul 7 pagi maka kita akan terhalang oleh penonton lain yang sudah berjejalan.
Warga akan berdiri di sisi 2 jalan raya yang akan dilewati peserta pawai. Di 2 jalan paralel ini akan dilalui peserta pawai bersamaan, biasanya sisi kanan untuk dilalui pasukan tentara dan keluarga kerajaan sedangkan sisi kiri akan dilalui kendaraan-kendaraan militer, kendaraan antik milik kerajaan, dan kendaraan layanan publik terkini yang dimiliki negara. Pasukan angkatan darat, angkatan laut, polisi, pengawal kerajaan ( Amiri ), pasukan penjinak bom, pasukan anti huru-hara berbaris rapi diikuti juga pasukan berkuda dan berunta melewati para penonton. Barisan terakhir adalah keluarga raja yang biasanya hanya duduk manis di dalam mobil sambil melambaikan tangan namun pada perayaan QND tahun ini sang raja turun dari mobil melepas jubah warna keemasannya, menyalami warga yang ada di baris paling depan.
Bila tak mendapat baris paling depan tidak mungkin bisa menyaksikan tentara berbaris karena terhalang penonton lain. Yang paling mungkin bisa disaksikan adalah atraksi dari udara berupa pesawat terbang layang, penerbang parasut, atau pasukan angkatan udara membentuk formasi cantik di angkasa. Yup, selain pawai di darat beberapa personil juga akan beratraksi di udara. Penerbang parasut dan penerbang layang akan melayang di udara kemudian mendarat di antara 2 jalan paralel tersebut. Diantara penerbang tersebut ada yang membawa bendera Qatar berwarna merah marun dan putih.
Selain atraksi di darat dan udara, polisi air juga akan melintas di tengah laut tepat di sisi kiri pawai berlangsung, di sepanjang tepi pantai Corniche. Perahu-perahu tradisional mengibarkan layar-layarnya yang kelihatan gagah nan manis nampak dari sisi tempat saya menyaksikan pawai. Pawai akan berlangsung selama kurang lebih 2 jam, tidak terasa lama karena udara di bulan Desember selalu sejuk meski matahari bersinar terang. Walau harus berangkat subuh tetapi nyaris semua warga memadati pusat kota. Walau kendaraan-kendaraannya tidak seindah pawai mobil hias di Jakarta saya selalu semangat menghadiri pawai kota ini.
[caption id="attachment_216800" align="aligncenter" width="404" caption="Atraksi udara (kol.NR)"]
[/caption] [caption id="attachment_216762" align="aligncenter" width="602" caption="Pemimpin pasukan berkuda (kol.NR)"]
[/caption] [caption id="attachment_216763" align="alignleft" width="602" caption="Pasukan berunta (kol.NR)"]
[/caption] [caption id="attachment_216765" align="alignleft" width="150" caption="Warga pendatang membawa bendera asal negaranya (kol.NR)"]
[/caption] Malam harinya, di hari yang sama, acara yang paling dinanti warga kota pesta kembang api di lokasi yang sama dengan pawai kota. Kembang api akan memenuhi seluruh tepi pantai Corniche, penonton pun tak kalah padatnya menyaksikan dari taman-taman kota sekitar pantai. Kembang api dimulai pukul 8 malam tetapi warga sudah memadati lokasi sejak pukul 4 sore bahkan ada yang sejak siang sudah duduk manis di tepi pantai berbekal tikar lipat lengkap dengan makanan dan minuman hangat. Mobil-mobil warga lokal yang dicat atau ditempeli stiker berwarna merah marun memadati jalan-jalan raya. Tak hanya mobil yang dihias beberapa warga lokal mengecat wajah dengan warna bendera merah marun, atau ada yang mengenakan topeng-topeng aneka rupa diikuti pernak-pernik di pakaian mereka. Pemandangan seperti ini selalu menjadi hiburan menyenangkan bagi warga pendatang seperti saya.
[caption id="attachment_216764" align="alignleft" width="150" caption="Kendaraan warga lokal (kol.NR)"]
[/caption] Begitu kembang api mulai terlontar ke udara maka tepuk tangan warga dan suara decakan kagum, “Wooooowwww…..”, mulai terdengar mengiringi pesta kembang api tersebut. Berbeda dengan kembang api di tanah air yang tidak setinggi dan melebar memenuhi kota. Kembang api kelihatan seperti lahir dari permukaan laut menyembur ke angkasa cahayanya memenuhi pusat kota. Walau hanya berlangsung 10 menit pesta kembang api ini selalu dinanti warga kota setiap tahun. Walau bukan di pergantian tahun, pesta kembang api ini sangat menghibur warga yang memulai liburan akhir tahun.
[caption id="attachment_216768" align="alignleft" width="602" caption="Hiburan di akhir tahun (kol.NR)"]
[/caption]
[caption id="attachment_216767" align="alignleft" width="602" caption="Kembang api perayaan Qatar National Day (kol.NR)"]
[/caption]
[caption id="attachment_216766" align="alignleft" width="602" caption="Pesta kembang api (kol.NR)"]
[/caption]
Link WPC-31:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H