Pada era digital, pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesia memerlukan pendekatan yang berbeda. Para siswa sekarang lebih terbiasa dengan lingkungan digital dan teknologi daripada generasi sebelumnya. Hal ini dibuktikan dengan adanya campur kode yang sering digunakan oleh siswa pada saat mengobrol akibat kecanggihan teknologi yang sangat mempengaruhi pengembangan bahasa itu sendiri. Apabila masalah digital ini sangat mempengaruhi pengembangan bahasa di sekolah, maka solusi yang dapat diberikan yaitu seorang pengajar melakukan pendekatan.
Pendekatan yang dilakukan tepat, tentu pengembangan dan pembinaan Bahasa Indonesia di era digital dapat menjadi lebih efektif dan efisien. Hal ini penting untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan bahasa mereka sesuai dengan kebutuhan di era digital saat ini. Seperti penggunaan teknologi digital yang dapat dimanfaatkan untuk membantu siswa memahami bahasa Indonesia dengan lebih mudah. Misalnya, dengan menggunakan game edukasi atau aplikasi belajar Bahasa Indonesia yang menarik dan interaktif dapat membuat belajar menjadi lebih menyenangkan dan efektif. Seperti contohnya pemanfaatan media Kahoot, Quizziz, Blooket, dan lain sebagainya.
Selain itu, penggunaan media sosial seperti Twitter, Instagram dan YouTube dalam bahasa Indonesia tentu dapat membantu siswa untuk mempelajari kosakata, tata bahasa, dan idiom-idiom bahasa Indonesia dengan cara yang lebih realistis. Guru juga dapat memotivasi siswa dengan mendukung mereka mengikuti komunitas belajar bahasa Indonesia dan mengikuti lomba penulisan sastra.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah meningkatkan kualitas guru Bahasa Indonesia di era digital. Guru harus siap untuk memanfaatkan teknologi sebagai alat atau sarana pembelajaran, dan juga memahami bagaimana teknologi itu digunakan untuk meningkatkan kualitas pengajaran mereka. Karena itu, pelatihan dan pengembangan kompetensi guru yang berkaitan dengan teknologi dan bahasa Indonesia di era digital harus diutamakan untuk memenuhi kebutuhan dunia pendidikan saat ini.
Tidak sampai di situ, dalam pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesia di sekolah perlu menyesuaikan diri dengan perubahan. Adapun cara untuk mengembangkan dan memperkaya bahasa Indonesia di era digital seperti berikut.
1. Menggunakan teknologi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Teknologi dapat digunakan untuk membuat pembelajaran bahasa Indonesia lebih menarik dan interaktif. Guru dapat menggunakan media seperti video, audio, dan perangkat lunak interaktif untuk membantu siswa memahami materi dan melatih keterampilan bahasa mereka.
2. Menyediakan sumber daya digital yang bervariasi untuk meningkatkan pemahaman bahasa. Guru dapat menyediakan materi secara daring, seperti menyiapkan bahan ajar yang berbasis digital e-buku, e-LKPD dan situs yang relevan, untuk membantu siswa memperluas kosakata dan pemahaman mereka tentang bahasa Indonesia.
3. Mendorong penggunaan bahasa Indonesia dalam aktivitas sehari-hari. Guru dapat meminta siswa untuk menggunakan Bahasa Indonesia dalam interaksi sehari-hari di kelas atau di luar kelas. Selain itu, siswa dapat diberi kesempatan untuk menulis esai atau ulasan di situs atau media sosial dengan menggunakan bahasa Indonesia, sehingga mereka dapat mempraktekkan bahasa tersebut dalam situasi nyata.
4. Menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek dengan tema yang menarik. Guru dapat membuat proyek dengan tema yang menarik seperti cerita rakyat, film dan TV, musik, olahraga, dan sebagainya, yang akan membantu siswa terlibat dalam belajar Bahasa Indonesia.
5. Melibatkan siswa dalam kegiatan lisan dan tulisan sastra. Guru dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan lisan dan tulisan yang mengharuskan mereka menggunakan bahasa Indonesia secara aktif. Misalnya, debat atau diskusi kelas, penulisan jurnal atau blog, dll.