Lihat ke Halaman Asli

Ratu Nabila K.R

Mahasiswa UPN Veteran Jakarta

Sudut Pandang Pendidikan Non Akademik di Indonesia

Diperbarui: 21 Juni 2023   00:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Dokumen Pribadi

Jakarta – Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi seluruh masyarakat yang ada di Indonesia. Pendidikan yang dikenal saat ini yang wajib diikuti oleh Masyarakat Indonesia adalah Pendidikan Formal atau biasa disebut Pendidikan akademik. Pendidikan akademik ini yang kita kenal dari Sekolah Dasar sampai dengan Sekolah Menengah Atas atau bahkan sampai jenjang perkuliahan. Pendidikan akademik  terpaut dengan pengajaran yang dihadirkan dalam sistem yang melibatkan serangkaian mata pelajaran atau kurikulum yang dirancang untuk memperkenalkan dan mendalami konsep, teori dan praktik terkait dengan bidang studi yang yang akan didalami oleh Pelajar atau Mahasiswa secara akademik.

Selain Pendidikan akademik, ada juga Pendidikan non-akademik yang merupakan pendidikan untuk meningkatkan kemampuan non akademik seperti kemampuan yang berhubungan dengan kecerdasan emosional ( Emosional Intelligence ) dan kecerdasan lain di luar non akademik yaitu diantaranya adalah kemampuan untuk meningkatkan karakter yang baik, keterampilan hidup, keterampilan komunikasi, keterampilan berbahasa, keterampilan sosial, pengembangan kepemimpinan, dan lain sebagianya. Dari pendidikan non-akademik yang dirancang untuk membantu para pelajar mengembangkan diri secara holistik, yaitu mempersiapkan dan meningkatkan kemampuan diri untuk melancarkan kesuksesan di dalam kehidupan pribadi, karir, keluarga dan bermasyarakat yang belum tentu didapat dalam pendidikan akademik.

Akan tetapi, tidak demikian halnya bagi beberapa Mahasiswa yang mengungkapkan bahwa tidak perlu mengikuti lagi pendidikan non akademis karena di kampus pun sudah banyak disediakan fasilitas untuk meningkatkan skill di luar pendidikan akademik. Jadi cukup fokus pada Pendidikan Akademik saja. “Saya tipenya lebih yang mementingkan akademik saja belajar dan belajar terus, kalau mau pun milih kegiatan non-akademik karna di kampus ku sendiri juga sudah menyediakannya, sebenernya sempet terbesit mau juga ambil di luar kampus tapi terkadang ada yang menyediakan program non-akademik itu  biayanya terlalu mahal jadi saya belum mampu untuk mengambil program di luar kampus”, ujar Anindhita, (18/06).

Adapun tanggapan yang diungkapkan oleh pemilik Dian Learning Center, salah satu fasilitator Pendidikan non-akademik, “Pendidikan non akademik di luar pendidikan akademik saat ini sudah menjadi suatu kebutuhan bagi setiap individu yang ingin meningkatkan skillnya di bidang softskill untuk memperlancar kesuksesan dan kebermanfaatan dalam kehidupan pribadi maupun di  karir, keluarga dan masyarakat. Dari sini kita dapat mengupgrade selalu diri kita dengan kemampuan non akademis seperti kemampuan komunikasi Public Speaking, Leadership, Coaching, Parenting, HR Learning dan kemampuan softskill lainnya untuk generasi Indonesia yang lebih berdaya dengan investasi biaya yang terjangkau”, kata Ibu Dian dilansir dari wawancara secara langsung, Minggu (18/06/2023).

Pada dasarnya pendidikan non-akademik itu harus sejalan dan sama pentingnya dengan pendidikan akademik untuk menyeimbangkan kemampuan karakter dan bakat individu diluar pendidikan akademik. Hal ini untuk memperlancar dan mempermudah kesuksesan dalam hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline