Reaksi seseorang terhadap frustasi dapat berbeda-beda, hal ini dapat disebabkan oleh adanya perbedaan-perbedaan pada struktur psikis maupun fisik, serta perbedaan-perbedaan sosial kultural dimana orang itu hidup. Individu dalam ikhtiarnya mengatasi keadaan frustasi ini dapat menempuh beberapa cara, yaitu :
1. Bertindak Eksplosif
Semua energi yang terdapat dalam diri individu diledakkan atau dihabiskan dengan jalan melakukan perbuatan atau ucapan yang biasanya bersifat eksplosif.
2. Melakukan Kompensasi
Dalam melakukan kompensasi, orang berusaha untuk menutupi kekurangan atau kegagalannnya dengan cara-cara lain yang dianggapnya memadai atau lebih baik. Dengan demikian, individu dapat merasakan kepuasan yang lebih besar, yang dapat merupakan imbangan atau kompensasi (pengganti) daripada frustasi yang dialami sebelumnya.
3. Dengan Cara Introversi
Individu yang tidak dapat mencapai tujuannya dalam dunia realitas, ia menempuh jalan dengan menarik diri dan masuk dalam dunia khayalan. Dalam dunia khayal ia membayangkan dirinya seolah-olah sudah berhasil mencapai tujuannya. Proses ini disebut introversi dan salh satu yang banyak dijumpai adalah melamun.
4. Sublimasi
Individu dalam hal ini mengalihkan tujuannya pada tujuan alternatif, yang memiliki sifat-sifat yang kurang lebih sama dengan tujuan awal. Akan tetapi, di samping itu tujuan alternatif tersebut mempunyai nlai osial dan nilai etis yang lebih tinggi.
5. Reaksi Psikopatis
Rintangan yang menghalangi tercapainya suatu tujuandapat terdiri atas beberapa hal yang bersifat fisik-material, namun bisa juga berupa rintangan yang terdiri dari larangan-larangan yang berdasarkan sopan santun adat-istiadat dan sebagainya. Golongan individu yang cenderung bertindak melanggar aturan dalam mengatasi frustasinya disebut individu yang bereaksi secara psikopatis. Reaksi psikopatis banyak terjadi di jalan raya.