Lihat ke Halaman Asli

Bebas Finansial Lebih dari Sekadar Pensiun Dini

Diperbarui: 31 Mei 2024   09:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi financial freedom atau kebebasan finansial. (SHUTTERSTOCK/VITALII VODOLAZSKYI via kompas.com)

Melihat podcast dari Raditya dika yang bersama seorang karyawan yang kini telah bebas finansial. Dalam benak kita pada umumnya
berpikir kalau kebebasan finansial itu artinya pensiun dini. 

Bayangan hidup tanpa kerja, bebas dari rutinitas kantor, dan menikmati hasil jerih payah tanpa harus pusing soal uang. Tapi, maknanya jauh lebih dalam dari sekadar berhenti kerja di usia muda.

Kebebasan finansial itu soal bekerja tanpa lagi dibebani oleh kekhawatiran soal uang. Bukan berarti kita berhenti bekerja, tapi kita bekerja dengan hati yang tenang, pikiran yang fokus. 

Uang bukan lagi alasan utama kita berangkat ke kantor setiap hari. Kita bekerja karena cinta, bukan karena terpaksa oleh tagihan-tagihan di ujung bulan.

Coba bayangkan, sebuah dunia di mana kita bisa memilih pekerjaan yang benar-benar kita sukai tanpa pusing memikirkan gajinya. Kita bisa terima atau tolak tawaran pekerjaan berdasarkan minat dan passion, bukan sekadar angka di slip gaji. 

Dunia di mana keterlambatan gaji bukan masalah besar. Awal bulan, tengah bulan, akhir bulan, semua terasa sama. Tidak ada lagi 'foya-foya di awal bulan, irit di akhir bulan'.

Inilah makna sebenarnya dari kebebasan finansial. Kondisi di mana waktu dan energi kita sepenuhnya dialokasikan untuk hal-hal yang kita cintai dan yakini. 

Sebuah kebebasan untuk menjalani hidup sesuai keinginan kita, tanpa bayang-bayang kekhawatiran finansial. Kebebasan untuk menikmati setiap detik hidup kita, setiap pekerjaan yang kita pilih, dan setiap keputusan yang kita ambil.

Pekerjaan bukan lagi beban yang harus ditanggung demi gaji. Pekerjaan menjadi bagian dari perjalanan hidup yang kita nikmati. 

Setiap hari kita berangkat bekerja dengan semangat, bukan karena tekanan, tapi karena kita memang ingin melakukannya. Kita tidak lagi terjebak dalam siklus bekerja untuk uang, tapi kita bekerja untuk kepuasan batin dan kebahagiaan diri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline