Sangat sering penulis mendengar kisah tentang tidak akurnya hubungan antara menantu dan mertua. Ada banyak konflik yang melibatkan dua pihak ini. Baik yang terang-terangan maupun yang dipendam dalam hati.
Tentu hal ini akan menyebabkan pernikahan rentan akan perceraian dan kondisi ini bisa menjadi bumerang. Mertua seakan memiliki hak preogratif khusus untuk turut campur dalam urusan biduk rumah tangga sang anak.
Lalu, apakah hubungan menantu dan mertua selamanya akan dipenuhi konflik?
Tentu saja tidak! Banyak sekali mertua dan menantu yang mampu menjalin hubungan indah tanpa konflik. Memang tidak selalu mudah namun juga bukan hal mustahil.
Semuanya kita yang menentukan, saat anda masuki babak baru kehidupan. Artinya, kita akan memasuki naik tingkat dalam setiap ujian kehidupan dan levelnya lebih komlpeks. Itu artinya anda harus siap menjadi bagian dari sebuah keluarga asing.
Pernikahan, adalah hal yang sakral terutama di Negara kita Indonesia sebab menikah adalah menyatukan dua insan dan dua keluarga besar. Mungkin karena itulah, kadangkala sosok mertua menjadi "momok" yang cukup menakutkan bagi menantu baru.
Hal yang paling kentara adalah tentu saja mertua perempuan dengan menantu perempuannya. Sudah bukan perkara rahasia lagi kalau ada banyak duri dalam hubungan dari keduanya, meski tidak selalu demikian.
Bagaimana hasilnya? Ternyata, kita adalah manusia yang sangat jauh dari sempurna Kita punva banvak kekurangan vang mungkin akan membuat orang lain merasa putus asa menghadapinya. Artinya lagi, orang pun butuh bertoleransi untuk menerima kita dengan apa adanya.
Tentu sebelum konflik itu terjadi, pasangan harus segera instrospeksi masing-masing. Jangan sampai konfik menjadi membara dan membesar.
Okelah, pasangan menilai kita saat ini sempurna. Namun, sampai kapan itu? Menurut para ahli, cinta di antara pasangan itu hanya bertahan selama beberapa waktu paling lama 2-3 tahun saja. Kemudian, perlahan tapi pasti semua gairah akan memudar seiring waktu tanpa kita sadari.
Ketika itu sudah terjadi, tidak ada lagi "pemakluman atas semua kekurangan kita. Pasangan mungkin akan melihat dengan Dandangan dan penilaian yang berbeda. Kita yang tak sempurna ini, apa punya hak untuk meminta mertua yang sempurna pula?