Entah apa yang terjadi namun melihat fenomena yang semakin berkembang. Para lelaki tampaknya makin kesini makin menyerupai perempuan dan para wanita makin menyerupai lelaki. Baik itu dari segi porsi, tanggung jawab, hingga bagaimana mengayomi keluarga itu sendiri. Tampaknya tanda-tanda akhir zaman yang disabdakan Rasulullah makin menemukan titik terang dimana pada akhir zaman akan terjadi lelaki menyerupai wanita dan wanita menyerupai lelaomki.
Kewibawaan lelaki dan karismanya kini mulai luntur. Jika dahulu para lelaki pada zaman purba ditugaskan untuk berburu dan meramu untuk menghidupi keluarganya. Para pria-pria ini begitu tangkas, gesit,dan lincah untuk berburu hewan agar sang anak dan istri bisa makan hari ini di rumah. Sang wanita pun dengan perannya menjadi wanita seutuhnya tugasnya menjaga goa-goa tempat mereka bermukim serta menjaga anak-anak dan mendidiknya.
Ketika sang pejantan tangguh pulang ia membawa barang hasil buruannya. Sang istri pun menunggu dengan setia di rumah. Ia akan menyambut dengan suka cita sang suami belahan jiwa yang telah bekerja keras seharian untuk menghidupi anak istrinya.
Kini dengan berkembang nya zaman dan makin majunya teknologi. Mencari sesuap nasi tak perlu lagi mengandalkan otot. Anda cukup duduk manis di depan kamera, berakting, melucu dan uang akan datang dengan sendirinya melalui nomor rekening. Yakni ketika menjadi youtuber.
Bahkan kebanyakan lelaki sekarang menurut hemat penulis tidak peduli untuk meningkatkan standar 'kejantanannya'. Ia lebih sibuk menjadi anak mami, yang setiap saat akan dipenuhi kebutuhannya.
Kesehariannya adalah bermain game online setiap waktu. Akibatnya bisa ditebak sang anak akan kekurangan gizi dan ototnya tidak berkembang karena jarang ditempa oleh keransya hidup. Bisa dilihat bentuk tubuh rata-rata anak SMA jaman now kebanyakan kurus ceking ataupun kalo berisi kadang berlebihan atau obesitas penyebab jarang goyang.
Nampaknya zaman now mengakhibatkan para wanita lebih mudah diterima kerja. Dan lebih gesit untuk menghidupi anak-anak sementara sang bapak tetap di rumah menanti sang istri pulang dari letihnya hidup mencari rezeki. Akibatnya bisa ditebak bukan Istri yang melayani suami. Namun suami melayani istri dengan berbagai permintaan sebab ialah tulang punggung keluarga saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H