Lihat ke Halaman Asli

Gestun "Gali Lubang Tutup Lubang", Sehatkah?

Diperbarui: 21 April 2018   08:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.gulfcoastcommunityfcu.com

Tidakkah anda sadar menggali hutang untuk menutup hutang bukannlah sekedar solusi untuk bertahan hidup. Dan parahnya ia gak sadar sedang dalam masalah besar, gesek kartu untuk bayar kartu kredit. Mempunyai kartu kredit memang di awalnya terasa menyenangkan. Seolah-olah ada malaikat penyelamat yang siap digunakan kapanpun dibutuhkan. Namun perlahan tapi pasti tagihan mulai membengkak. Ingat kartu kredit bukan merupakan duit tambahan anda melainkan hutang anda.

Gestun untuk membayar hutang bagaikan rumus 212..artinya dua kali telat satu kali bayar. Sebaiknya sebelum anda bermasalah dan kartu kredit semakin menumpuk hutangnya sebenarnya ada indikasi awal menuju kehancuran adalah ketika anda tidak mempunyai penghasilan untuk mengcover tagihan bulanan kartu kredit.

Kartu kredit sebenarnya bisa dijadikan modal usaha tanpa agunan bagi anda. Misalnya jika bulan ini anda mengambil modal 50 juta dari kartu kredit. Maka bulan depan kewajiban anda adalah membayar juga 50 juta.

Jika 50 juta ini kita jadikan modal usaha membeli barang dan bulan depannya anda hanya membayar bunga saja untuk menunda pembayaran sebesar 1,5 juta dari hasil usaha selama sebulan maka disini anda untung. Yang salah adalah jika anda membayar 1,5 juta dari sisa limit kartu anda maka inilah yang bermasalah.

Membayar kartu kredit dengan sisa limit kartu anda inilah sumber masalah terbesar. Dan membuat hutang bertambah besar dan besar. Hidup dari sisa limit kartu kredit ini yang kadang tidak dirasa, seolah-olah lancer padahal yang ada adalah gali lubang tutup lubang.  Bagaimana ketika limit anda habis , maka inilah yang jadi masalah.

Apply kartu baru untuk menutupi tagihan dan hutang kartu kredit lama hal inilah membuat anda kecanduan untuk terus menerus memperbanyak tagihan hutang kartu kredit anda.

Dan jika anda tidak mengambil tindakan apapun maka tsunami dari debt colector akan terus berdatangan bersilaturahmi kepada anda dimana pun berada .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline