Sudah bukan rahasia lagi bahwa bank telah mengalami beberapa perubahan besar dalam dekade terakhir. Mau tidak mau efisiensi dan efektivitas menjadi kuncinya. Pemakaian kebutuhan kertas atau plastic dalam setiap transaksi perlahan memudar saat ini kita memasuki digital.
Prilaku konsumen pun mulai berubah, Mereka tidak perlu lagi melakukan segala transaksi di bank. Membayar barang, periksa saldo dan aktivitas banking bisa dilakukan melalui aplikasi smartphone. Resiko di depan mata adalah pengurangan pegawai untuk teller, customer service bisa dan sangat mungkin terjadi.
Sederhananya, industri perbankan sudah siap untuk terkena gejala disruption. Rata-rata konsumen milenial saat ini utamanya generasi milenial, bahkan orang-orang dari segala umur menjadi semakin nyaman dengan menggunakan aplikasi atau situs web untuk menangani semua kebutuhan perbankan mereka.
Akibatnya Sebagian besar biaya operasional yang dihadapi bank tentu saja adalah pemeliharaan dan operasional kantor. Ada biaya-biaya tambahan yang digunakan untuk menggaji pegawai bank yang saat ini customernya perlahan mulai jarang ke bank langsung.
Efisiensi dan pengurangan karyawan adalah hal mutlak yang harus dilakukan. Otomatis peralihan ke teknologi dari system konvensional memakan korban baru yakni PHK karyawan bank dilakukan.
Berbagai layaanan fintech atau financial teknologi kini mulai menggerogoti perbankan. Layanan pinjam uang tanpa harus ke bank dan tanpa agunan tentu merupakan piliihan menarik bagi generasi milenial saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H