Tahun berganti tahun. tak lama lagi 2018 kita jelang..,superioritas manusia terus melaju bersama kreativitas nya tanpa dibelenggu oleh moralitas atau nilai nilai. Dan, kecanggihan teknologi yang begitu cepat, kemudian menjadi dewa bagi masyarakat sekarang.
Internet, cafe-cafe, konsumerisme, media sosial, adalah gaya hidupnya. Ia menjadi simbol sekaligus berhala bagi orang-orang modern. Mengenai kemampuan manusia modern yang semakin berkembang tersebut di latarbelakangi sejak munculnya industri, sejumlah besar populasi dipaksa untuk hidup dalam wilayah-wilayah yang terbatas.
Para buruh digiring seperti binatang piaraan ke daerah pinggiran kota-kota besar atau desa-desa yang khusus dibangun untuk mereka.
Mereka disibuk kan di dalam pabrik-pabrik selama jam-jam tertentu, hanya untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang mudah dan monoton, meski dengan upah baik.
Tidak hanya kaum buruh di pabrik, tetapi juga kaum buruh berdasi yang berada kota-kota besar seperti karyawann kantoran, pegawai toko, bank, dan administrasi publik, dokter, ahli hukum, guru sekolah, dan orang-orang yang, secara langsung atau tidak, mendapatkan penghasilannya dari industri dan perdagangan.
Bangunan-bangunan pabrik dan menjulang besar, gedung-gedung pencakar langit yang bersih, dan terawat secara baik. Suhu ruangannya pun seragam. Alat pemanas dan pendingin modern dapat menaikkan suhu di musim dingin, dan menurunkannya di musim panas.
Pencakar-pencakar langit kota-kota besar mengubah jalanan menjadi dasar jurang yang temaram. Tetapi di dalam bangunan manusia-manusia yang menghuninya bagai kosong hatinya macam robot saja. Sebab mereka melakukan itu seakan-akan bersifat mekanis saja.
"Sesungguhnya harus dikerjakan karena secara teknis mungkin ini adalah perintah atasan untuk inginm mendapatkan upah". Bahkan seorang manusai yang jika disuruh untuk menciptakan senjata-senjata nuklir adalah tentu, mereka harus menciptakannya, sekalipun akibatnya akan menghancurkan kita semua.
Prinsip ini berarti mengabaikan nilai-nilai yang dikembangkan dalam tradisi humanis. Tradisi humanis mengatakan, bahwa sesuatu harus dikerjakan karena dibutuhkan manusia, bagi pertumbuhannya, kebahagiaan, dan akal budinya karena hal itu indah, baik dan benar.
Lihatlah masyarakat modern akhirnya kehilangan nilai-nilai kemanusiaannya kita beraktivitas dan bekerja hanya berdasarkan angka-angka mekanis. Kondisi seperti ini mengakibatkan manusia manusia modern menjadi pribadi pribadi yang kesepian.
Zhigniew Brzezinski, seperti yang ditulis Fromm, menyatakan bahwa manusia modern sekarang tampaknya sudah menjadi masyarakat teknokratik yang cenderung bergerak dari jutaan warga negara yang tak terkoordinir pada penyatuan kesadaran individu.