Seringkali merasa dikejar-kejar waktu untuk memenuhi batas waktu (deadline) atau batas waktu penyelesaian suatu tugas dan seringkali diliputi rasa panic karena harus menghadapi krisis yang berkepanjangan? Di kan beber mengatasi ini saya menya rapa cara untul ketegangan dalam menghadapi batas waktu yang sudah di ambang pintu dan mengurangi tekanan kegiatan yang serba menuntut perhatian.
Bahkan kehidupan kita selama ini terlalu padat komitmen atau janji sehingga seringkali merasa bingung dan tidak dapat berbuat apa-apa? Atau mungkin anda pernah merasa bersalah karena tidak mampu menyelesaikan tugas secara tuntas sehingga kemudian dihantui kecemasan karena tidak mencapai hasil yang memuaskan? Di sini saya akan meyakinkan Anda bahwa semua ini adalah emosi yang tidak perlu dan hanya akan menyebabkan Anda terpaksa bekeria lebih keras lagi tanpa membuahkan hasil yang sebanding.
Pepatah yang terkenal seringkali menyebutkan bahwa "Semakin banyak berkeringat, tentu akan semakin banyak hasilnya" atau pepatah lain mengatakan rajin pangkal kaya dan pandai. Keyakinan seperti ini biasa disebut dengan istilah (bucket of sweat syndrome), Mitos ini cenderung meyakinkan Anda bahwa suatu prestasi berkaitan langsung atau berbanding lurus dengan sejauh mana Anda bekerja. S
elama ini sudah banyak pepatah yang tersebar di mana-mana untuk memperkuat konsep yang mengaitkan tingkatan prestasi dengan jumlah keringat yang dikucurkan. "Dekatkan bahu pada roda dan hidung pada batu gerinda, "Semakin berat bekerja semakin untung," dan juga ucapan terkenal Thomas A. Edison "Kejeniusan adalah b inspirasi dan 99% keringat -sekadar untuk menunjukkan beberapa contoh pepatah populer semacam itu, Banyak di antara kita yang jika ditanya mengenai kunci keberhasilan, hal pertama yang muncul dari bibir adalah kerja keras.
Hal-hal yang harus anda lakukan untuk bisa bekerja secara cerdas adalah sebagai berikut.
- Buat skala prioritas.
- Artinya kamu buat hal-hal apa yang paling mendesak buat kamu lakukan terlebih dahulu. Selesaikan tugas terpenting mu di pagi hari. Jangan terus melakukan penundaan, kamu hanya akan kehabisan waktu dan lagi-lagi tidak bisa menyelesaikan mereka. Jika tugas terpentingmu sudah selesai di pagi hari, sisa hari menjelang siang akan terasa lebih ringan.
- Berfokus menyelesaikan pekerjaan, bukan seberapa lama anda bekerja.
- Smart work adalah bagaimana kita bisa lebih produktif dalam membagi waktu. Tidak disadari kadang kita menganggap bahwa banyaknya waktu yang kita gunakan untuk suatu pekerjaan akan berbanding lurus dengan hasil maksimal yang akan di dapatkan. Tapi kenyataan sering berkata lain. Lebih bahaya lagi jika kita hanya menatap layar monitor selama berjam-jam di depan layar komputermu, tanpa menghasilkan sesuatu.
- Cobalah saatnya mengubah mindset dari arti, produktivitas, bukan lagi soal berapa banyak waktu yang kita luangkan untuk mengeksekusi sebuah pekerjaan. Waktu produktif adalah tentang apa saja yang bisa kamu lakukan dan bisa kita selesaikan.
- Ganti kebiasaan lama yang ternyata menyita waktu
- Wajib untuk lebih diteliti lagi seluruh aktivitas kita sepanjang hari, temukan bagian di mana biasanya kita banyak menghabiskan waktu tapi tidak menghasilkan sesuatu apapun. Bagian bisa kamu temukan di ritual mandi yang terlalu lama, kebiasaan membuka website medsos di tengah pekerjaan menumpuk , sampai waktu yang habis untuk mengitari kemacetan yang membuatmu stree. Pastikan jangan sampai anda terjebak dengan pola ini. Ingat waktu sangat terbatas dan tak akan bisa diulang jadi mari gunakan waktu untuk hal-hal yang produktif saja.
- Jika masalahnya sudah kamu temukan, lalukan sesuatu yang nyata untuk mengubahnya. Contohnya, kamu bisa "memaksa" dirimu berdandan lebih cepat dengan berdandan di mobil, pada setiap traffic light bertanda merah. Atau memutuskan pindah tempat tinggal agar tidak lagi jadi komuter.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H