Lihat ke Halaman Asli

Ratu Fitria

Ratu Fitria adalah seorang Guru Taman Kanak-Kanak di UPTD TK Negeri 1 Depok dan sebagai Dosen di STAI Sabili Cabang Pamulang

Penjara

Diperbarui: 29 April 2023   11:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Sebenarnya kita ini hidup di dalam penjara Hak Asasi Manusia (HAM) kita di rampas, apapun yang kita perbuat selalu ada koridornya ada aturannya dan ada batasnya yang terkadang kita lupa akan semua itu...dunia ini memang hijau yang menyejukkan pandangan dan hati sehingga membuat kita terlena dan lupa akan segalanya. Penjara dunia sifatnya menghapus dosa yang sudah dilakukan, sedangkan penjara orang iman sifatnya menghindari dosa supaya tidak dilakukan..!!

Inilah yang paling sulit dilakukan karena ini adalah berperang dengan dirinya sendiri dan hawa nafsunya yang tiada batas, tidak ada seorangpun yang tahu apa yang dilakukan kecuali dirinya sendiri dan tentunya malaikat Raqib dan malaikat Atid.

Namun Alloh Maha Adil dan Maha Bijaksana tidak akan ditulis dosa manusia yang tersirat di dalam hati namun jika sudah dilakukan tidak ada yang bisa menghalangi berapa besar yang akan di tulisnya... Untuk menghindari semua itu resepnya tidak lain tidak bukan adalah selalu waspada dengan HUDUUDULLOH, batas-batas Alloh....

Aku teringat..tentang kisah nabi Yusuf As dan Zulaikho. Zulaikho gencar merayu Yusuf, yang lama kelamaan pun terpedaya dengan pesona istri majikannya. Dalam masa itu, Yusuf nyaris melakukan hal yang terlarang dengan Zulaikho, namun tiba-tiba bayangannya ayahnya, Ya'qub melintas dan mematahkan semua hawa nafsu. Peristiwa itu membawa fitnah dan menjadikan Yusuf di penjara. Sebagai seorang istri pembesar seharusnya Zulaikho menjaga kehormatannya..eh, untuk membalas ejekan atas skandalnya dia malah sengaja mengundang dan menjamu wanita-wanita dengan buah-buahan dan pisau -pisau tajam. 

"Rasain loh!" begitu kira-kira katanya ketika Yusuf di lewatkan dan wanita-wanita yang sedang mengupas buah-buahan itu pada tergilaw-gilaw, trance, tanpa sadar memotong-motong tangannya sendiri sehingga 9 orang game over, 40 orang gila, dan sisanya invalid. Tak berapa lama, suami Zulaikho meninggal, dan dirinya menjadi miskin. Meratapi nasib malangnya, Zulaikho pun kehilangan penglihatannya.

Waktu pun berlalu setelah Yusuf As bebas dari penjara dan menjadi pejabat dengan jabatan yang mulia, saat itu Yusuf berada dalam arak-arakan kudanya, Zulaikho datang dan berkata; "Maha Suci Allah SWT yang mengubah seorang raja menjadi budak karena dosa yang dilakukannya, dan mengubah seorang budak menjadi raja karena ketaatannya."

Yusuf berkata; "Siapa itu?." Orang-orang membawa Zulaikho ke hadapannya. Dan Zulaikho berkata; " Aku pernah mengurusmu dengan sepenuh hati, Aku telah memuliakanmu. Akan tetapi, kebodohanku telah mengubah semuanya, sehingga aku hancur inilah balasan bagiku orang-orang yang membuat kerusakan."

Mendengar itu, Yusuf menangis dan sedih. Kemudian Yusuf berkata kepada Zulaikho, "Apakah masih ada yang tersisa dari rasa sukamu kepadaku sedikit?" Zulaikho berkata; "Demi Alloh SWT, sekali memandang wajahmu lebih aku sukai daripada dunia dengan segala nikmatnya. Ulurkanlah kepadaku kepala cemetimu." Yusuf kemudian mengulurkan cemetinya. Dan Zulaikho meraihnya serta menaruh di dadanya. Yusuf AS merasakan ujung cemeti yang dipegangnya bergetar karena gejolak hati Zulaikho."

Yusuf AS lalu menangis dan berlalu pulang ke rumahnya. Kemudian Yusuf AS mengutus seorang utusan menemui Zulaikho untuk menyampaikan; "Jika kamu mau, kami akan menikahkanmu dan membuatmu menjadi kaya." Seketika itu Zulaikho berkata kepada utusan tersebut, "Aku berlindung kepada Alloh SWT dari ejekan raja kepadaku. Aku sudah tua, hartaku habis dan kemuliaanku sudah sirna. Apakah dia berkeinginan kepadaku sedangkan aku sudah tua." Mendengar hal tersebut, sang utusan itu kemudian kembali dan mengabarkan apa yang dikatakan Zulaikho. Selanjutnya orang-orang suruhan Yusuf membawa Zulaikho dan memandikannya lalu membawanya kepada Yusuf. 

Saat itu, Yusuf As bangkit mendirikan shalat dan duduk berdoa kepada Alloh SWT, dan Zulaikho duduk di belakang Yusuf As berdoa meminta agar kemudaannya, kecantikannya dan pengelihatannya dikembalikan seperti muda."Demikianlah Alloh SWT memuliakan Yusuf karena telah menjaga apa yang diharamkan Alloh SWT. Pada akhirnya Yusuf dan Zulaikho menikah. Begitulah cinta karena sebuah nafsu, sebagaimana kupu-kupu. Semakin dikejar akan semakin menjauh.

Nilai moral dari cerita ini adalah.. "HATI-HATILAH DENGAN CINTA''.. Namun jangan pernah memberi komentar negatif, apalagi mencela apa yang terjadi dengan nabi besar kita Muhammad Rosuulullooh Shollalloohu' Alaihi Wasallam. Faktanya adalah: Aisyah dinikahi diumur 6 tahun, dan dikumpuli di umur 9 tahun. Jadi jika itu di jalan-NYA di dalam batas-batasnya di dalam jalurnya sesungguhnya Alloh meridoi apa yang dilakukan umatnya....SUBHANAALLOH.... IMPLIKASI dari cerita di atas adalah orang iman di penjara di dunia, orang kafir di penjara di akhirat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline