Banyak sekali yang mencomooh kami dengan seragam SPGN 1 Jakarta yg sama dengan seragam SMA jamanku dulu hanya labellah yang membedakan kami.
Kelihatan sekali kami jadul tidak setara dengan mereka yang SMA saat itu.
Dengan penampilan mereka yang serba up todate zamannya.
Kami memang kelihatan lugu... tidak banyak pernak pernik yang menghiasi kami. Yang ada kami membawa tas yang berisi buku yg berat dan tebal dengan penampilan yang ala kadarnya. Masa remaja kami harus santun dalam bertutur dan bertindak, terlihat sekali saat jam istirahat di sekolah jika ada yang makan atau jajan sambil berjalan...hmmm..alamat akan dapat teguran dari Bapak Siregar, Guru olah raga kami saat itu yang luar biasa perfecknya.
Maka siap-siap kita akan di teriaki dengan label "Sapiiii!!" sambil matanya nanar menatap kami. Dan seperti biasanya kita akan berlari menghindar sambil tersenyum simpul dan malu..ahhh...masa remaja yang indah walaupun penuh dengan aturan konvensional.
Dan saatnya simulasi mengajar kami lebih heboh lagi membawa peralatan. Aku jadi teringat saat pertama kali praktek mengajar membawa ayam dan kelinci untuk di jadikan media alat peraga, waahh..seru sekali karena membawanya dengan bis umum metro mini yang penuh sesak, panas dan bercampur dengan bau kotoran ayamku..he..he..he
Semakin aneh saja mereka yang melihat kami..
Kami berangkat dan pulang bersama dengan SMAN 3 Jakarta, letaknya bersebelahan di samping sekolahku, sangat kontras sekali terlihat.
Dan
Saatnya pulang sekolah dengan atribut kami sebagai guru kamipun di tuntut untuk lebih santun dalam bicara dan sikap.
Berat sekali masa muda kami.. Perlu menjaga penampilan, tutur kata dan sikap.