Lihat ke Halaman Asli

ratudewita

Mahasiswa

Pengenalan Stunting dan Cara Mengatasinya

Diperbarui: 25 Juni 2024   22:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak yang ditandai dengan tinggi badan anak di bawah rata-rata untuk usianya. Stunting disebabkan oleh kurangnya nutrisi sejak bayi dalam kandungan dan masa awal setelah lahir sehingga mengakibatkan masalah kesehatan sepanjang hayat. Dampak stunting juga mengakibatkan penurunan IQ hingga risiko yang lebih besar terhadap diabetes dan kanker.

Penderita stunting memiliki sistem kekebalan yang lemah, lebih rentan terhadap penyakit seperti diabetes dan kanker, dan cenderung meninggal lebih awal daripada orang yang normal. Perkembangan otak juga terdampak, penderita juga memiliki IQ yang lebih rendah dan penurunan pendapatan setelah mereka dewasa.

Stunting dapat di atasi dengan cara : 

1. Pemberian Gizi yang Optimal

Seperti pemberian asi eksklusif selama enam bulan pertama tanpa tambahan makanan atau minuman lain. Setelah enam bulan, perkenalkan MP-ASI yang kaya nutrisi, seperti bubur saring yang mengandung protein (daging, telur, ikan), karbohidrat (nasi, kentang), lemak sehat (minyak kelapa, alpukat), dan serat (sayur-sayuran dan buah-buahan).

2. Pemberian Suplemen

Vitamin A : Memberikan suplemen vitamin A dua kali setahun dapat membantu mencegah kekurangan vitamin yang dapat mempengaruhi pertumbuhan anak.

Zat Besi dan Zinc : Suplemen ini penting untuk mencegah anemia dan mendukung pertumbuhan serta fungsi sistem kekebalan tubuh.

Makanan Tambahan : Program pemberian makanan tambahan oleh pemerintah sering kali termasuk bubur kacang hijau, biskuit, atau makanan padat gizi lainnya yang didistribusikan di posyandu atau puskesmas.

3. Perbaikan Kesehatan Lingkungan :

Sanitasi : Membangun dan memelihara toilet yang bersih serta mengelola limbah dengan baik untuk mencegah penyakit.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline