Lihat ke Halaman Asli

ErmaQiz

Menulis Bebas

Labbaik Allahumma Labbaik...

Diperbarui: 30 Juli 2020   12:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarokatuh ," suara wanita tua diujung telepon itu. Farhan mematikan handphonenya setelah mendengar kalimat pemutus komunikasi itu.

"Bagaimana?" tanya istrinya menghampirinya.

"Ibu ingin agar aku bisa mengantar beliau umroh tahun ini," jawab Farhan singkat.

"Ya sudah papa berangkat saja sama ibu, sekalian berdoalah di sana agar Allah memudahkan kita dalam mencari rumah," istrinya menyemangatinya.

"Iya,"sahut Farhan singkat.

Istri Farhan tidak tahu apa yang tengah berkecamuk dalam hatinya. Memang sudah hampir setengah tahun ini Farhan bersama istinya sedang mencari rumah. Sudah berkeliling dibeberapa perumahan . Dari brosur yang dia dapat saat sedang lewat di mall maupun saat ada pameran. Namun, setelah  melihat perumahan yang ditawarkan itu, jd tidak sreg. 

Terkadang karena lokasi rumah terlalu jauh, daerah macet, atau tipe rumahnya bahkan kualitas bangunannya yang membuatnya mundur, bahkan kadang harganya yang belum sesuai dengan tabungannya.

Memang rumah yang hendak dicarinya itu tidak mendesak, karena saat ini Farhan bersama istri dan dua anaknya sudah menempati rumah sendiri. Hanya Farhan saja yang sering merasa tidak enak hati menempati rumah itu, karena rumah istrinya. Sebelum menikah istrinya sudah membeli dan menempati rumah itu dari hasil jerih payahnya. Menjadikannya merasa malu sama mertua dan saudara istrinya bahkan tetangga sekitarnya. 

Padahal sebetulnya mereka tidak mempedulikannya, begitupun istrinya tidak menuntut yang penting mereka sudah hidup nyaman.
Berita ditelevisi siang itu membahas tentang inflasi yang terjadi dinegerinya. Dan menurut pakar ekonomi hal yang paling aman adalah untuk berinvestasi adalah dalam bentuk property karena harganya nanti akan melonjak diperkirakan sampai 25-50%. Hal ini membuat Farhan berpikir keras untuk segera membeli rumah dari hasil kerja kerasnya selama ini dan kekurangannya akan ditutupi dengan berhutang KPR.

"Hari ini kita harus dapat rumah ," begitu Farhan meyakinkan istrinya.

"Sebaiknya kita langsung bayar DP saja biar jadi," timpal istrinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline