Setiap negara di seluruh dunia pasti memiliki tujuan agar perekonomian negara nya semakin maju. Sudah banyak upaya yang dilakukan seperti halnya meningkatkan kualitas diri, mengembangkan inovasi dalam bidang usaha, dan lain sebagainya. Namun dibalik itu semua, kelestarian lingkungan juga harus diperhatikan.
Saat ini, banyak area perhutanan, persawahan dan pegunungan yang dialihfungsikan sebagai area pertambangan, perumahan, bahkan gedung-gedung perkantoran. Padahal sebelum dialihfungsikan, area tersebut berperan penting dalam penyerapan air dan karbon dioksida serta mencegah terjadinya berbagai bencana alam.
Sebagaimana yang diketahui, daerah dataran tinggi Jawa Barat, seperti Garut, Bandung dan dataran tinggi lainnya, sudah banyak mengalami kerusakan pada area kaki gunung maupun hutannya. Gunung dan hutan di eksploitasi kekayaannya tanpa dilakukan reboisasi kembali. Itulah sebabnya banyak terjadi longsor karena tanahnya banyak dikeruk dan hutan telah digunduli oleh pengusaha ilegal.
Seperti dilansir dari nasional.tempo.co, terdapat pengerukan pasir ilegal di daerah Garut tepatnya di Warung Peuteuy dan Leuweung Tiis hingga membentuk tebing setinggi 10 meter. Hal itu berpotensi menimbulkan longsor dan pencemaran udara yang membahayakan warga sekitar.
Area Persawahan yang dirusak untuk keperluan konstruksi. Dokuementasi: LSM Gempal
Tidak hanya itu, sawah yang masih produktif di daerah Pebayuran, Bekasi juga banyak dirusak untuk dijadikan kompleks perumahan baru maupun pabrik industri. Hal ini menyebabkan berkurangnya keasrian suatu kota karena berkurangnya area hijau.
Diki Munandar, selaku sekretaris LSM Gempal mengimbau masyarakat agar tetap menjaga lingkungan melalui edukasi yang dilakukan LSM Gempal.
"Yang paling utama adalah mengedukasi masyarakat dan selalu memonitoring para pemangku kepentingan di daerah, agar tetap menjaga lahan tersebut tetap pada fungsinya," ungkap Diki, pada Selasa, (13/04/21).
Dalam masalah ini, keuntungan hanya diperoleh satu pihak tanpa memperhatikan dampak apa yang ditimbulkan pada lingkungan sekitar. Apalai para pengusaha ilegal yang dengan seenaknya mengambil hasil alam.