Kita pernah menyemai jeda
Satu kali membiarkan ego mendikte kita
Dua kali menjamu sendu
Tiga kali merapal mantra semu
Berkali-kali menjadi tong kosong
Bak satu kesatuan yang hampa
Mudahnya, kita adalah arah
Saling menunjukkan
Kadangkala menyesatkan
Namun arah tak pernah bisa dicacat
Kala dulu masih menggebu