Di meja makan, kutemui sepiring nanas
Seketika memoriku menajampada radang yang kuderita
Dari sekian radang, kurasa ini yang paling menyiksa
Serasa dikuliti perihnya
Serasa dihujam sakitnya
Serasa ditindih sesaknya
Kulemparkan kepadamu sekian keluhan
Kau tetap membisu seakan kau itu tuli
Sedang radang ku sudah menjalar menyusuri setiap aliran darah
Mengapa kau begitu tak peduli?
Apa kau ingin aku mati?