Lihat ke Halaman Asli

RATRI YULIA NINGSIH

Mahasiswi universitas Jambi

Degradasi Moral di Indonesia

Diperbarui: 9 Juni 2023   02:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia dikenal bukan hanya negara yang sangat indah, namun juga dikenal dengan negara yang sangat ramah dan bermoral. Namun tawuran pelajar, bullying, kasus korupsi, perampokan, narkoba, seks bebas, pelecehan seksual, pembunuhan, kasus mutilasi, dan lain sebagainya yang terjadi saat ini membuat anggapan itu semuanya sirna seketika. Memang tidak dapat dipungkiri dalam suatu kehidupan pasti ada problematika. Namun hal tersebut menandakan masyarakat Indonesia saat ini sedang mengalami gejala degradasi moral. Degradasi moral yang terjadi dibangsa ini melanda berbagai lini masyarakat, salah satunya yang sering terjadi pada sektor remaja. Generasi muda tentunya memiliki peranan sangat penting bagi suatu bangsa. Karana dipundaknya lah nasib bangsa kedepannya digantungkan. Namun pada kenytaanya kondisi saat ini banyak remaja atau generasi muda yang bersikap amoral dan tetntunya jauh dari harapan para pendiri bangsa ini.

Degradasi berarti kemunduran, kemerosotan atau penurunan dari suatu hal sedangkan moral adalah akhlak atau budi pekerti menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jika kita interpretasikan keduanya maka degradasi moral merupakan suatu fenomena adanya kemerosotan atas budi pekerti seseorang maupun sekelompok orang.

Penelitian yang dilakukan oleh Reckitt Benckiser Indonesia lewat merek alat kontrasepsi Durex terhadap 500 remaja di lima kota besar di Indonesia menemukan, 33 persen remaja pernah melakukan hubungan seks penetrasi. Dari hasil tersebut, 58 persennya melakukan penetrasi di usia 18 sampai 20 tahun. Selain itu, para peserta survei ini adalah mereka yang belum menikah (liputan6.com). Sedangkan remaja korban narkoba mencapai 1,1 juta atau 3,9 %. Data tersebut diambil pada tahun 2008, dengan mengambil sampel di 33 provinsi di Indonesia. Data Pusat Pengendalian Gangguan Sosial DKI Jakarta menyebutkan pelajar SD, SMP, dan SMA yang terlibat tawuran mencapai 0,08% atau sekitar 1.318 siswa dari total 1.647.835 siswa DKI Jakarta. Bahkan, 26 siswa diantaranya meninggal dunia. Persoalan remaja saat ini tidak sampai disitu saja, akhir-akhir ini banyak bermunculan kasus tentang siswa yang melawan gurunya. Bahkan sampai ada yang tega menganiaya gurunya sendiri sampai meninggal, seperti yang terjadi di Madura. Hal ini tentunya sudah kelewat batas, tidak ada lagi rasa hormat dan etika yang tertanam pada diri siswa tersebut.

Tentunya ada aspek yang melatar belakangi maraknya degradasi moral pada generasi muda saat ini. Ada dua poin penting yang dirasa cukup berperan dalam hal tersebut, yaitu; keluarga/orang tua dan lingkungan (baik di dalam maupun di luar sekolah). 

Degradasi moral pada remaja Indonesia dapat diperbaiki apabila kedua lini tersebut menjalankan perannya dengan baik dan penuh kesadaran dalam hal mendidik remaja saat ini. Alangkah lebih baiknya juga apabila kedua lini tersebut dapat berkolaborasi, bekerja sama, dan saling mendukung demi terciptanya generasi yang bermoral/berakhlaq mulia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline