Grabag, Kab. Magelang (4/08/21) --- Universitas Diponegoro saat ini menyelenggarakan KKN Reguler Pulang Kampung untuk ketiga kalinya. Hal ini dilakukan sebagai adaptasi dari situasi tren kenaikan kasus Covid-19 yang masih belum memungkinkan untuk mengumpulkan banyak mahasiswa sekaligus dan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19. Tahun ini, KKN Undip Tim 1 ini dilaksanakan Juli--Agustus 2021 di daerah masing-masing mahasiswa. Tema yang diangkat yaitu "Sinergi Perguruan Tinggi dengan Masyarakat di Masa Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan (SDGs) melalui Kegiatan Kuliah Kerja Nyata".
Agenda pembangunan berkelanjutan yang dikeluarkan oleh PBB dan sepakati oleh berbagai negara merupakan hal yang penting untuk direalisasikan untuk kesejahteraan seluruh makhluk hidup. SDGs dibentuk berdasarkan nilai hak asasi manusia dan kesetaraan. Oleh karenanya, tak terbatas pada usia tertentu saja individu yang dapat berperan dalam keberhasilan SDGs. Tak terkecuali peran oleh anak-anak dan remaja. Sehingga, diperlukan karakter ideal bagi mereka agar dapat memaksimalkan potensi diri dan selalu berinovasi. Namun, tidak semua anak-anak dan remaja masuk ke kategori ideal dikarenakan kebiasaan sehari-hari yang tidak produktif.
Kegiatan sehari-hari yang tidak produktif akan menjadi sia-sia dan tidak menguntungkan untuk mengeksplorasi potensi diri yang ada. Salah satu kegiatan tidak produktif yang sering dilakukan oleh anak-anak maupun remaja, yaitu bermain game online secara berlebihan. Terdapat fakta yang mengatakan bahwa bermain game online lebih dari empat jam dalam sehari akan berdampak buruk dalam kehidupan. Seperti pada aspek ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan sosial budaya. Salah satu cara preventif untuk meminimalisir dampak negatif tersebut yaitu dengan pemberian psikoedukasi mengenai bahasa bermain game online secara berlebihan kepada anak-anak dan remaja.
Mahasiswa KKN Undip Tim II Periode 2021, Ratri Weningsih, mahasiswa Psikologi Undip memberikan psikoedukasi bahaya game online secara berlebihan kepada anak-anak dan remaja di Dusun Ngaran, Desa Ngasinan, Kec. Grabag, Kab. Magelang (3/08). Kegiatan tersebut diikuti dengan antusias oleh delapan anak secara tatap muka langsung dengan memperhatikan protokol kesehatan. Tidak hanya membahas mengenai bahaya game online, Ratri juga menjelaskan cara mencegah dan waspada terhadap tanda-tanda kecanduan terhadap game. Selain itu, dijelaskan juga mengenai karakteristik remaja ideal agar anak-anak dan remaja yang menjadi partisipan dapat mengerti cara untuk menjadi remaja ideal. Sehingga mereka nantinya dapat menjadi pribadi yang bermanfaat untuk diri sendiri dan banyak orang dengan cara memaksimalkan potensi diri yang ada alih-alih hanya menghabiskan waktu berjam-jam di depan gawai dengan bermain game.
Di akhir sesi kegiatan, Ratri mencoba meminta testimoni kepada beberapa partisipan mengenai materi yang diberikan. Partisipan menjelaskan bahwa materi yang disampaikan sangat menarik dan mudah dipahami. Selain dengan metode sharing dalam psikoedukasinya, Ratri juga memberikan booklet berisi informasi mengenai bahaya game online, cara mencegah, dan karakteristik remaja ideal. Dengan pentingnya isu yang dibawa, besar harapan pemberian psikoedukasi ini dapat diteruskan kedepannya nanti di masyarakat yang lebih luas.
Reporter : Ratri Weningsih | Editor : Yanuar Yoga Prasetyawan, S.Hum., M.Hum.
Lampiran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H