Lihat ke Halaman Asli

RATRI INDAH PURWANDARI

Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Belajar Teori Belajar, Teori Belajar Kognitif dan Pendekatan Konstruktivisme

Diperbarui: 1 November 2023   05:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: istockphoto.com

Pernahkah kamu mendengar kata kognitif dan kontruktivisme? Jika belum artikel ini sangat relevan denganmu, yuk sama-sama belajar!

Kognitif didefinisikan sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan kognisi atau pengetahuan.  Dalam psikologi pendidikan, kognitif diartikan sebagai teori belajar yang memahami bahwa belajar merupakan persepsi untuk meraih pengetahuan atau dapat diartikan sebagai proses mencerna atau mendapatkan informasi. Dalam teori ini tingkah laku seorang individu ditentukan oleh pemikiran dan pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan. Perubahan tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh proses belajar dan berpikir selama proses belajar. Tokoh-tokoh dalam teori ini, yaitu Jean Piaget, J.S Burner, Ausubel, dan Gestalt.

Selain itu ada teori yang bernama metakognitif, teori ini adalah teori lanjutan dari teori kognitif. Metakognitif merupakan proses pengumpulan informasi atau pengetahuan dari seorang individu untuk meraih sebuah cara dari informasi yang dia dapatkan pada proses kognitif. teori ini adalah teori lanjutan dari teori kognitif. Metakognitif merupakan proses pengumpulan informasi atau pengetahuan dari seorang individu untuk meraih sebuah cara dari informasi yang dia dapatkan pada proses kognitif. Terakhir ada konstruktivisme, teori ini adalah ujung setelah individu melewati teori kognitif dan metakognitif. Teori ini bersifat lebih mengerucut, yaitu menjelaskan bagaimana seseorang sampai kepada pengetahuan yang dimilikinya.

Contohnya kamu ingin daftar beasiswa, pasti kamu mencari informasi seputar beasiswa tersebut kan lalu mencerna informasi yang kamu dapatkan nah proses seperti itu merupakan contoh dari teori kognitif. Selanjutnya pasti kamu akan mengumpulkan informasi dan cara untuk mencapai beasiswa tersebut kejadian seperti ini lah yang dapat disebut sebagai metakognitif. Terakhir secara teori konstruktivisme tentunya akan lebih mengerucut, yaitu kamu sudah tau mau daftar beasiswa dan setelah melewati proses sebelumnya kamu tinggal mendaftarkan beasiswa tersebut. Jadi, kurang lebih penerapan dari kognitif, metakognitif, dan konstruktivisme dalam kenyataan seperti itu teman-teman. Semoga artikel ini bermanfaat ya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline