datang dan pergi seperti hujan. Kau
Dan bodohnya aku suka hujan,
Setiap rintiknya tau bahwa ia jatuh,
tapi dia tidak menyerah,
bahkan masuk ke celah bumi lebih dalam lagi,
merangkak menuju lautan dan naik kembali menemui sang awan.
Meski ia tau..
Awan akan menjatuhkannya,
Lagi lagi dan lagi.
hey "awan",
ternyata yang pertama mencintai saja tak cukup untuk memilikimu
ternyata yang paling lama menunggu saja tak cukup untuk menjagamu tetap disisi
tapi setiap kali aku bosan,
Kau membuatku kembali ke bait pertama puisiku.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI