Kemajuan teknologi berdampak kepada kecepatan akses informasi. Kids zaman now juga merangkap jabatan sebagai generasi milenial yang sangat tergantung kepada smartphone. Mereka termasuk generasi yang suka pamer. Banyak hal yang ingin mereka share ke sosial media. Salah satu diantaranya ialah foto. Ada foto selfie, foto kata -- kata mutiara, foto peristiwa alam, dan juga foto rutinitas kegiatan mereka. Apabila stok foto mereka habis mungkin mereka akan merasakan dilema. Hehehehe...
Menurutku selfi termasuk kebutuhan primer untuk saat ini. Karena selfie adalah salah satu cara kita mengatakan kepada dunia bahwa kita termasuk golongan yang update. Saya juga termasuk golongan ini. Hohoho...
Orang bilang tanah kita tanah surga. Ya, itu memang mungkin benar. Sebab Indonesia adalah negeriku yang teramat indah. Diseluruh penjuru negeri memiliki panorama alam yang mempesona dan mewah. Hal tersebut tentunya menyadarkan kita akan keagungan Sang Pencipta.Hingga kita ternganga tentang Indonesia.Dan dengan lantangnya kita akan berkata, "Indonesia, kecantikanmu sungguh keterlaluan."
Indonesia itu terlalu bernilai untuk didiamkan. Terlalu mahal untuk disia -- siakan. Dan terlalu berharga untuk ditingalkan. Oleh karena itu, pesona Indonesia selalu dieksplore oleh semua bangsanya. Saat ini, kita dengan mudah menemukan kemegahan ciptaanNya dengan melihat sosmed.
Kebebasan adalah tentang bagaimana terus bergerak untuk menjelajah lebih jauh. Menemukan berbagai jalan yang belum pernah kita lewati. Menikmati petualangan dan memaknai cahaya kehidupan. Hingga kita memiliki energi dan semangat baru.
Saat ini, destinasi wisata yang membumi lebih dicintai dan lebih diminati. Karena alam mengobati dahaga kita akan masalah kehidupan yang kita alami. Nah terkadang, pesona alam yang indah bisa kita dapatkan dengan perjuangan yang teramat hebat. Langkah kita diuji ketika ingin menikmati wisata alam yang elok. Tanjakan , turunan, dan beragam titian anak tangga wajib kita lewati untuk berwisata alam.
Saya memiliki pengalaman pribadi saat berwisata di dataran tinggi. Nafas saya sudah ngap saat menaiki beberapa anak tangga. Mungkin karena saya malas berolah raga. Belum lagi jika si pegal sering datang sebagai tamu yang tak diundang. Niat hati ingin bertamasya malah nelangsa. Bagaimana mengusir si pegal ini?
Nah teman saya menyarankan cara jitu untuk bebas pegal, bebas kemana aja ialah dengan mengoleskan geliga krim.Sebab musuh si pegal adalah geliga krim. Jika kita merasakan pegal itu tak apa. Yang penting kita selalu sedia geliga krim untuk mengusirnya. Dengan geliga krim, jalan jadi asik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H