Lihat ke Halaman Asli

Ratna Zakia

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang.

Inovasi Lingkungan: Mahasiswa UNNES Giat 9 Latih Pembuatan Lilin dari Minyak Jelantah

Diperbarui: 14 Juli 2024   21:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis, 10 Juli 2024

Semarang, 14 Juli 2024 -- Dalam rangka meningkatkan kesadaran lingkungan dan mengurangi limbah rumah tangga, mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang tergabung dalam kelompok Giat 9 Desa Banyubiru melaksanakan pelatihan pembuatan lilin dari minyak jelantah. Pelatihan ini berlangsung pada tanggal 10 Juli 2024 di Balai Dusun Kampung Rapet, Desa Banyubiru, Kab. Semarang, kegiatan ini dihadiri oleh 20 peserta dari Perkumpulan PKK RW 03 Dusun Kampung Rapet.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja Wanita Agen Pancasila, sebuah inisiatif yang bertujuan untuk memberdayakan perempuan melalui berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Melalui pelatihan ini, mahasiswa UNNES Giat 9 Desa Banyubiru berharap dapat memberikan edukasi dan keterampilan praktis kepada masyarakat khususnya perempuan dalam mengolah limbah menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomis.

Ketua kelompok Giat 9 Desa Banyubiru, Anugerah Muhammad Afrizal, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan mengurangi dampak negatif yang diakibatkan oleh pembuangan minyak jelantah secara sembarangan. "Kami ingin memberikan alternatif yang mudah dan ramah lingkungan untuk mengelola minyak jelantah. Dengan mengubahnya menjadi lilin, kita bisa mengurangi limbah dan sekaligus menciptakan produk yang bernilai jual," ungkapnya.

Penulis, 10 Juli 2024 (dokpri)

Selama kegiatan pelatihan berlangsung, peserta diperkenalkan dengan teknik-teknik dasar dalam pembuatan lilin dari minyak jelantah. Prosesnya meliputi penyaringan minyak jelantah yang telah direndam oleh arang selama 24 jam guna mengurangi bau tidak sedap dari minyak jelantah tersebut, pencampuran dengan bahan-bahan lain seperti stearin, pewarna dan aroma, hingga pencetakan lilin. Peserta diberi kesempatan untuk melihat langsung pembuatan lilin dan membawa pulang hasil karya tersebut.

Salah satu peserta, Ibu Hani Nur Adiyanto, menyatakan kegembiraan dan antusiasmenya mengikuti pelatihan ini. "Pelatihan ini sangat bermanfaat. Saya jadi tahu bahwa minyak jelantah ternyata bisa diolah menjadi lilin yang cantik dan bermanfaat" katanya. Ketua PKK RW 03 Dusun Kampung Rapet , Ibu Erna, juga memberikan apresiasi tinggi terhadap pelatihan ini. Beliau sangat antusias dan mencatat dengan teliti setiap penjelasan yang diberikan selama pelatihan pembuatan lilin. "Kegiatan ini sangat inspiratif dan bermanfaat. Kami, para ibu PKK, berterima kasih atas ilmu yang diberikan dan semoga kegiatan ini dapat bermanfaat untuk kami semua,"ungkapnya.

Selain pelatihan praktis, mahasiswa UNNES Giat 9 Desa Banyubiru juga memberikan edukasi mengenai bahaya pembuangan minyak jelantah secara sembarangan. Mereka menjelaskan bahwa minyak jelantah yang dibuang ke lingkungan dapat mencemari tanah dan air, serta merusak ekosistem. Melalui kegiatan ini, mahasiswa UNNES Giat 9 Desa Banyubiru berharap dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk mengolah limbah minyak jelantah menjadi barang yang bermanfaat dan berkontribusi dalam mengurangi limbah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline