Lihat ke Halaman Asli

Ratnawati Siahaan

Membangun Pendidikan, Membangun Bangsa

Transmisi Pendidikan Kristen dalam Era Digital

Diperbarui: 22 November 2021   16:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Transmisi Pendidikan Kristen dalam Era Digital

Pendidikan Kristen harus mampu mendidik muridnya menjalani hidup sebagai murid Kristus yang responsif (Brummelen 2015). Hal ini sangat sesuai dengan perintah Yesus kepada murid-muridNya untuk memberitakan Injil kepada semua suku bangsa dan menjadikan mereka murid Kristus (Matius 28:19-20). Karena itu sudah menjadi tanggung jawab sekolah Kristen untuk memberitakan injil melalui setiap proses yang berlangsung di lingkungan sekolah, termasuk di dalamnya melalui proses pembelajaran. Untuk mencapai terlaksananya mantat injili dalam sekolah Kristen, maka sekolah harus merancang kurikulum yang sesuai dengan mandat injili. Kurikulum memiliki banyak makna namun yang paling utama bahwa kurikulum itu berakar pada pandangan hidup atau apa yang dipercaya. Pendidikan Kristen mempercayai Alkitab sebagai dasar dalam membuat kurikulum (Brummelen 2018).

 

Tahap awal dalam pendidikan Kristen adalah kesadaran bahwa keberadaan manusia yang berdosa dimulai sejak Adam dan Hawa yang tidak menaati Allah. Kerusakan sebab dosa inipun berlangsung terus turun temurun kepada anak-anak melalui orang tuanya (Anthony 2003). Karena itu, semua orang adalah berdosa, termasuk murid dan tidak seorang pun mencari Allah semua berada dalam kuasa dosa (Roma 3:9-20). Manusia hanya akan beroleh selamat melalui iman kepada Yesus Kristus oleh karena kasih karunia Allah, hingga manusia itu menjadi baru di dalam Roh (Efesus 2:1-22). Inilah yang menjadi fokus dari pendidikan Kristen yang disebut dengan mandat injili. Mandat injili ini tentu dapat dicapai melalui berbagai macam strategi termasuk pemanfaatan teknologi. 

 

Pandemi COVID-19 yang melanda dunia juga membawa perubahan secara besar-besaran dalam dunia Pendidikan yang memaksa penggunaan teknologi dalam skala yang sangat besar. Kita tahu bahwa semua jenjang pendidikan memanfaatkan pembelajaran daring sebagai solusi untuk tetap menjaga keberlangsungan proses belajar mengajar. Teknologi dalam dunia pendidikan digunakan hampir dalam semua proses, sehingga pendidikan menjadi lebih efektif (Lestari 2018).

 

Tantangannya saat ini adalah betapa banyaknya webinar dan aplikasi-aplikasi yang tersedia. Disinilah hikmat dan pertimbangan pendidikan Kristen diperhadapkan. Bagaimana pendidikan Kristen dapat menentukan mana yang baik dan tepat untuk digunakan mendukung proses pembelajaran. Apakah aplikasi itu bermanfaat dan memiliki nilai-nilai yang baik untuk murid.     

 

Pendidikan akan selalu dipengaruhi oleh berbagai aspek, termasuk aspek transmisi budaya dan sosial. Arus globalisai bergerak semakin cepat oleh karena perkembangan era digital yang semakain canggih. Tentu hal ini sangat berdampak pada dunia pendidikan, termasuk di dalamnya pendidikan Kristen. Dampak yang ditimbulkan tentu ada yang bersifat positif dan ada juga yang bersifat negatif. Maka dalam hal ini pendidikan harus mampu menghindari dampak negatif yang ditimbulakan oleh perkembangan zaman maupun arus globalisasi (Tholani 2013) Pendidikan dalam hal ini dimaksudkan secara khusus adalah pendidikan Kristen tentu selain dari menghindari dampak negatif, juga harus mampu memanfaatkan dampak positif pada era digital ini untuk tetap menjalankan mandat injili melalui berbagai cara-cara yang kreatif. 

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline