Lihat ke Halaman Asli

Ratna Sulistyorini

Penikmat senja

Pencetus Teori Evolusi Pertama Kali Ternyata Bukan Charles Darwin

Diperbarui: 11 Maret 2021   22:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ya, pencetus teori evolusi pertama kali ternyata bukanlah Charles Darwin seperti yang kita ketahui, bahkan jauh sebelumnya sudah ada ilmuan muslim yang mencetuskan teori ini, dialah Al - Jahiz. 

Abu Usman Amr bin Bahr Al Qinanhi atau dikenal dengan Al-Jahiz adalah seorang ilmuan muslim di bidang biologi. Lahir di Basrah, Iraq (776M-868M). 

Karya nya yang paling terkenal yaitu kitab Al Hayawan kitab hewan hewan. Kitab itu ibarat ensiklopedia, memuat sekitar 350 spesies hewan yang terbagi dalam tujuh volume, serta dilengkapi dengan gambar gambar dan penjelasan yang detail. Kitab ini merupakan buku pertama yang mengungkap berbagai aspek biologi dan zoologi hewan, seperti klasifikasi binatang, rantai makanan, seleksi alam, dan evolusi.

Al-Jahiz menulis bagaimana hewan yang lebih besar bisa menakuti hewan yang lebih kecil ukurannya. Hyena bisa menakuti rubah atau binatang yang lebih kecil ukurannya. Semua hewan kecil akan memakan hewan yang lebih kecil darinya dan hewan yang lebih besar tidak bisa memakan yang lebih besar. Ini adalah hukum eksistensi.

Al-Hayawan memuat tiga hal penting dalam evolusi yang juga dituliskan oleh Charles Darwin dalam Thye Origin Of Species. Menurut Al-Jahiz hewan hewan berjuang untuk bertahan hidup, bertransformasi menjadi spesies, dan mengatasi faktor faktor lingkungan.


Al-Jahiz percaya bahwa satu spesies bisa bertransformasi secara jangka panjang sehingga memunculkan spesies baru. "Orang berkata beragam tentang eksistensi hewan berkaki empat. Beberapa menerima perubahan dan melahirkan eksistensi anjing, serigala, rubah, dan kerabatnya. Keluarga itu berasal dari orang makhluk yang sama," demikian ditulisnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline