Lihat ke Halaman Asli

Ratna Sari

freelencer

Wisata Hutan Mangrove Langsa, Destinasi Wisata Bertaraf Internasional

Diperbarui: 20 Juli 2022   12:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber : Instagram @ratnasari_9

Kita pasti sudah tidak asing dengan yang namanya wisata mangrove. Jenis wisata ini mulai popular beriringan dengan kesadaran semua pihak untuk mengembalikan keberadaan ekosistem mangrove yang semakin memprihatinkan.

Selain mampu menjaga lingkungan pesisir, mangrove juga dapat menghasilkan oksigen dalam jumlah besar serta dikenal sebagai blue carbon karena mampu menyerap karbon lebih tinggi dan menyimpannya lebih lama dibandingkan hutan tropis di daratan.

Memanfaatkan kawasan mangrove sebagai obyek wisata biasa di sebut ekowisata mangrove. Ekowisata sendiri berarti wisata yang bernuansa alam dengan tujuan konservasi dan kesejahteraan hidup masyarakat. Istilah ini dikenalkan pertama kali oleh organisasi The Ecotourism Society pada tahun 1990.

Hutan Mangrove Langsa merupakan salah satu lokasi wisata mangrove yang cukup luas dan memiliki pemandangan yang indah. Dikutip dari laman Aceh Tourism Travel, Kawasan wisata mangrove Langsa memiliki luas sekitar 8000 ha dan merupakan salah satu hutan mangrove terbesar di Asia Tenggara.

Terdapat beragam jenis vegetasi mangrove dengan perakarannya yang unik. Mulai dari jenis Rizophora dengan akar tunjangnya, Soneratia dan Avicennia dengan akar nafasnya, Bruguiera dengan akar lututnya dan masih banyak jenis lainnya. Beberapa diantaranya dapat kita  temukan di wisata mangrove langsa.

Kita juga dapat melihat kepiting dan ikan kecil di sela-sela akar mangrove. Di beberapa titik kita juga akan melihat monyet yang berada di antara pepohonan. Saat masuk Kawasan mangrove kita dilarang membawa tas yang cukup besar apalagi yang berisi makanan selain agar tidak menarik perhatian monyet tetapi juga menghindari adanya sampah.

Perjalanan dari kota Medan ke lokasi mangrove Langsa membutuhkan waktu kurang lebih 4 Jam. Aksesibilitas menuju lokasi juga mudah dan bagus (sudah di aspal). Tidak hanya akses menuju lokasi, saat kita sudah memasuki kawasan hutan mangrove pun sudah disediakan jalan setapak yang bagus dan aman sehingga memudahkan kita saat berjalan kaki menikmati panorama di Kawasan wisata.  

Kawasan wisata mangrove yang terletak dikawasan hutan lindung ini memiliki Jam operasional mulai dari pukul 09.00 WIB hingga 18.00 WIB dengan harga tiket masuk senilai 5000 rupiah per orangnya. Dengan harga segitu kita sudah bisa melihat berbagai jenis vegetasi mangrove dan menikmati pemandangan disana. Terdapat menara tinggi yang bisa kita gunakan juga untuk melihat pemandangan mangrove dari atas.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, saat mengunjungi hutan mangrove Langsa dalam rangka peresmian Tower Mangrove Forest Park Langsa  juga merasa takjub dengan keindahan dan panorama yang ada disana.

Wisata mangrove langsa dilihat dari atas (Foto : Kemenparekraf)

Hutan Mangrove Kota Langsa juga pernah memenangkan peghargaan sebagai Ekowisata Populer tahun 2019 dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) Awads. Hal ini tidak terlepas dari pengelolaannya yang bagus.

Dengan keunggulannya ini, bukan tidak mungkin wisata hutan mangrove ini akan menarik perhatian wisatawan bukan hanya dari Indonesia tetapi juga Internasional. Apalagi letaknya yang berada  diprovinsi Aceh  dan tidak terlalu jauh dari medan sehingga tidak menutup kemungkinan objek wisata ini masuk dalam list kunjungan mereka saat berlibur di Aceh ataupun Medan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline