Namanya ibu Mami Suparmi.
Semangatnya untuk mengajarkan baca tulis Al Qur'an kepada anak-anak tak pernah pudar.
Menjadi pengajar TPA ( Taman Pendididikan Al Qur'an ), di berbagai Masjid sejak tahun 2006, Mami Suparmi selalu mencintai profesinya.
Meskipun hanya dengan honor sekedarnya, ibu berusia 52 tahun ini nyatanya tidak pernah ingin beralih profesi.
Hidupnya sudah didedikasikan untuk mencintai Al Qur'an.
Tidak hanya mengajar anak-anak, ibu Mami yang bertempat tinggal di Mojosari Sitimulyo Piyungan Bantul ini, aktif mengajarkan bacaan Al Qur'an untuk ibu-ibu di sekitar tempat tinggalnya.
Tanpa bayaran, beliau hanya mengharapkan ridho Allah.
Namun sejak pandemi covid-19, dan di berlakukannya PPKM di sejumlah wilayah, khususnya di pulau Jawa dan Bali, termasuk di seluruh wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, otomatis kegiatan mengajar ngaji bu Mami terhenti.
Kehilangan pekerjaan dan kehilangan penghasilan.
Itulah yang dialami bu Mami, seperti yang dialami banyak guru ngaji lainnya.
Laznas Dewan Dakwah DIY dengan programnya _ Laznas Peduli Masyarakat Terdampak PPKM_ , memberikan bantuan paket sembako pada bu Mami , sebagai salah satu pejuang pendidikan Al Qur'an.
Harapannya, bantuan sembako ini dapat meringankan kebutuhan hidup masyarakat termasuk ibu Mami yang tidak bisa bekerja dan kehilangan penghasilan karena terdampak PPKM.
Kompasianer : Narothea
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H