Lihat ke Halaman Asli

Ratna Kemala Sari

Punya beragam pemikiran, mungkin berguna jika saya bercerita

Awkacau!

Diperbarui: 20 September 2016   13:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Saya adalah orang yang suka sama orang yang bebas berkarya, yang bisa mengekspresikan segala ide dan hati dengan totalitas tanpa terpaku dengan batasan, kecuali SARA.. itu jelas harus dijaga. Saya juga suka seni-seni yang liar, yang terkadang menghasilkan karya diluar nalar kita. Tapi.. sebebas-bebasnya karya, seliar-liarnya karya tetap harus ada motivasinya. Pesan yang selalu disampaikan kakak-kakak saya dan selalu saya camkan di Teater FIKOM saat kami berkarya adalah "Jangan jadi orang gila.. ", apa itu orang gila ?

orang yang bertindak tanpa punya tujuan..

dia teriak, dia kencing sembarangan, dia nangis guling-gulingan, atau keliling ganggu-gangguin orang tanpa menyadari kelakuannya dan nggak punya tujuan karena memang nggak bisa mikir lagi atau ibarat listrik ya korslet. Berkarya harus punya tujuan, apalagi saat elo tau karya lo ditunggu orang banyak.. APALAGI kalau elo udah masang tarif buat karya lo, jelas harus lebih tanggung jawab dong dalam berkarya.

Makannya saya suka kesel sama orang yang bertindak seperti orang gila dan saat dihujat selalu bilang "aku hanya ingin berkarya".. hadeeehhhh..

memang, seni tidak mengenal benar dan salah.. tapi seni mengenal kata bagus dan jelek. Jadi saat yang elo bilang "karya" mulai dicekal, mulai dikhawatirkan karena dapat merusak moral bangsa, mulai diprihatinkan, itu tandanya sudah saatnya elo berkaca lagi..

orang yang karyanya keren-keren dan legend aja masih mengevaluasi dirinya dan karyanya, nggak sekedar "yang penting gw apa adanya".. NAH.. beda looh "APA ADANYA" sama "SEADANYA",kalau seadanya ya nggak usah pakai mikir, nggak usah pakai usaha, apa yang dipunya seadanya aja dikeluarin.. dan jangan banyak berharap ke "apa adaannya" atau "keseadanya" kemampuan lo menghasilkan karya yang bagus.

contoh seadanya..

misalnya.. kamu nggak bisa nyanyi.. nggak bisa ngerap.. cuma bisa gaya-gaya doang sama ngedesah.. ya nggak usah jadi penyanyi.. belajar dulu sama yang pakar.

terus kalau alasannya "ah tapi laku kok.. duit gue juga jadi banyak.."

bukan berarti karena karya lo menghasilkan uang banyak maka tandanya elo maestro. NGGAK! koruptor juga punya uang banyak dan mereka tidak dianggap keren.

Karya itu luas, nggak bisa dinilai hanya dari jumlah uang yang kamu hasilkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline