Lihat ke Halaman Asli

ratna putri

mahasiswa S1 Arsitektur

Lapangan Desa Jenar Kurang Dimanfaatkan, Mahasiswa KKN Undip Membuat Rancangan Alun-alun

Diperbarui: 11 Februari 2023   19:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri// Penyerahan Hasil Rancangan Re-desain Lapangan Menjadi Sebuah Alun-Alun Kepada Bapak Lasiman, Sekretaris Desa Jenar. Dokpri

Desa Jenar, Sragen (30/01/2023) Desa Jenar memiliki potensi wisata yang sangat besar, namun masih banyak hal yang perlu ditingkatkan untuk meningkatkan kualitas wisata. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas wisata di Desa Jenar adalah dengan melakukan perancangan ulang lapangan menjadi sebuah alun-alun. Perancangan ulang lapangan akan membuat desa ini menjadi lebih indah dan memikat bagi wisatawan. Alun-alun yang baru akan menjadi salah satu daya tarik wisata yang menarik bagi wisatawan, baik lokal maupun antarkota. 

Hal ini akan meningkatkan perekonomian lokal dan memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat. Selain itu, alun-alun baru juga akan memberikan ruang bagi masyarakat untuk beraktivitas, seperti berolahraga, berjalan-jalan, atau berkumpul bersama keluarga dan teman. Ini akan membantu mempererat hubungan sosial masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Perancangan ulang lapangan juga perlu dilakukan dengan memperhatikan aspek keamanan dan kenyamanan bersama dengan memperhatikan aktivitas masyarakat setempat. Oleh karena itu, perlu adanya kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan stakeholder terkait untuk memastikan bahwa perancangan ulang lapangan dilakukan dengan baik dan memenuhi harapan wisatawan. Ini merupakan langkah yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas wisata dan memperkaya potensi wisata di Desa Jenar. 

Dalam proses pelaksanaannya dilakukan FGD dengan perangkat desa dan masyarakat Desa Jenar khususnya petani. Komoditas utama yang ada di Desa ini adalah tebu dan jagung. Dimana pada setiap musim panen tiba, para petani tebu dan jagung akan memanfaatkan lapangan sebagai titik kumpul truk tebu dan tempat menjemur jagung. 

Dalam pelaksanaan FGD, terdapat pro dan kontra antara perangkat desa dan petani. Dimana perangkat desa mengharapkan alun-alun tidak digunakan lagi sebagai tempat utama saat musim panen melainkan menjadi pusat wisata, akan tetapi petani merasa kewalahan apabila ditempatkan di rumah masing-masing karena aksesibilitas truk dan luasan lahan pribadi.

  

Dokpri// FGD dan Pengamatan Lokasi Site Kepada Petani Jagung Desa Jenar Terkait Saran Re-desain Lapangan Menjadi Sebuah Alun-Alun

Dokpri// FGD Kepada Perangkat Desa Terkait Saran Re-desain Lapangan Menjadi Sebuah Alun-Alun

Oleh karena itu, rancangan ulang lapangan menjadi sebuah alun-alun ini disesuaikan dnegan kebutuhan, saran, dan keinginan dari perangkat dan masyarakat Desa Jenar. Hasil rancangan yang dibuat, diberikan space selebar 5 meter memutari alun-alun. 

Pada bagian dalamnya difungsikan sebagai area wisata yang tidak dapat digunakan oleh petani saat musim panen. Space 5 meter tersebut juga dapat digunakan sebagai tempat parkir kendaraan, tempat UMKM Desa Jenar berkumpul, dan tempat berkumpulnya truk saat panen. Namun, setelah didiskusikan kembali, agar tidak mengurangi estetika alun-alun, area selebar 5 meter tersebut hanya dapat digunakan saat pagi hari di musim panen tebu dan jagung.

 

Dokpri// Poster Hasil Re-Desain Lapangan Menjadi Sebuah Alun-Alun

Dokpri// Portofolio Hasil Re-Desain Lapangan Menjadi Sebuah Alun-Alun

Secara keseluruhan, perancangan ulang lapangan menjadi sebuah alun-alun merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas wisata di Desa Jenar. Hal ini akan memberikan manfaat bagi masyarakat dan membantu mengembangkan potensi wisata di desa ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline