Howard Gardner (lahir 1943), seorang pakar kecerdasan dari Universitas Harvard, mengemukakan bahwa terdapat delapan kecerdasan manusia yaitu word smart (kecerdasan linguistik), number smart (kecerdasan logika atau matematis), self smart (kecerdasan intrapersonal), people smart (kecerdasan interpersonal), music smart (kecerdasan musikal), picture smart (kecerdasan spasial), body smart (kecerdasan kinetik), dan nature smart (kecerdasan naturalis). Menurutnya, setiap anak memiliki kecerdasan tersebut namun pasti ada salah satu yang paling menonjol/dominan, dan ini dapat dideteksi sejak usia dini.
Mengapa penting untuk mengetahui kecerdasan anak sejak dini? Salah satunya adalah agar anak berkembang sesuai minat dan bakat yang dimilikinya, dan tidak membuang waktu dan energi untuk memaksakan mempelajari bidang yang tidak disukai dan diminatinya.
Contohnya, apabila sejak kecil anak sudah terdeteksi memiliki kecerdasan musik, orang tua sepatutnya mengerti dan mendukung potensi anak, dengan mengikuti kursus atau latihan intensif, yang mana bisa saja jalur ini menjadi karir anak tersebut di masa depan. Hal ini tentunya jauh lebih baik daripada orang tua memaksakan anaknya mengikuti kursus matematika yang pasti sangat membuat anak tersebut tersiksa dan juga tidak bisa dipastikan hasilnya akan baik atau tidak.
Sayangnya, memang budaya kita sudah terbiasa untuk menganggap orang yang memiliki kecerdasan matematis atau logika, adalah lebih hebat atau lebih superior dibanding yang memiliki kecerdasan misalnya musik atau kinetik. Hal ini yang menyebabkan banyak calon mahasiswa berlomba-lomba untuk memasuki jurusan sains demi mendapatkan predikat hebat dan keren di mata orang tua dan masyarakat. Padahal, tidak selalu lulusan jurusan tersebut nantinya akan memiliki kehidupan yang lebih baik daripada yang lainnya.
Dengan memahami teori Gardner, sudah sepantasnya kita bisa menghargai masing-masing anak dengan kecerdasan dan keunikannya sendiri. Tiap manusia diciptakan berbeda dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Di era digital seperti sekarang, kita bisa dengan mudah terhubung dengan orang di kota bahkan negara lain. Kita bisa dengan mudah menjalin komunikasi dan mencari komunitas yang sesuai dengan kecerdasan dan kemampuan kita.
Bisa saja kemampuan seseorang tidak dihargai di suatu tempat, namun sangat dihargai di tempat lain. Jikalau sudah menemukan komunitas yang tepat, pasti akan terasa lebih ringan dan menyenangkan dalam bekerja, berkarya, dan mengembangkan kecerdasan yang kita miliki.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H