Pada tahun ajaran 2022/2023 satuan pendidikan mulai dari pendidikan dasar sampai menengah disibukkan dengan pelaksanaan dan pengimplementasian kurikulum merdeka. Kemendikbudristek melalui surat resminya, telah menginstruksikan beberapa satuan pendidikan yang tersebar di seluruh Indonesia untuk menerapkan kurikulum merdeka.
Ada beberapa bagian dalam kurikulum merdeka yang menjadi fokus utama dalam tahap pengimplementasian. Salah satu yang menjadi fokus utama adalah Profil Pelajar Pancasila. Melalui Kurikulum Merdeka, Profil Pelajar Pancasila merupakan salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam tahap pengimplementasian kurikulum.
Pencetusan Profil Pelajar Pancasila ini erat kaitannya dengan upaya pemerintah mempersiapkan Pelajar Pancasila yang tanggap dan cekatan dengan persaingan global, namun tetap berpegang teguh dengan nilai-nilai Pancasila. Tentu saja ini adalah rencana jangka panjang. Mungkin hasil dan dampaknya belum terlihat dalam waktu dekat. Generasi di masa mendatanglah yang akan menjadi penentu berhasil tidaknya pengimplementasian Profil Pelajar Pancasila.
Bentuk pengimplementasian Profil Pelajar Pancasila diwujudkan dalam kegiatan projek di sekolah. Ada alokasi waktu yang diberikan untuk pelaksanaan projek sehingga dapat berjalan beriringan dengan program sekolah yang lain. Dalam struktur kurikulum, projek ini disebut sebagai Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang masuk dalam program kokurikuler sekolah. Program kokurikuler dapat diartikan sebagai program yang menunjang dan mendukung pemahaman siswa terhadap kegiatan intrakurikuler. Artinya, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah progam untuk mendukung pembelajaran utama di sekolah, namun dengan bentuk kegiatan yang lebih fleksibel dan tidak terikat dengan sistem klasikal yang biasa diterapkan dalam pembelajaran sehari-hari.
Dalam konteks ini, dapat dipahami bahwa Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila diimplementasikan untuk mendukung tercapainya internalisasi nilai-nilai yang terkandung dalam Profil Pelajar Pancasila ke dalam diri siswa, sehingga tercipta generasi bangsa yang berkarakter Pancasila. Siswa diharapkan tidak hanya menyerap dan memahami mata pelajaran umum di sekolah namun juga menghayati nilai-nilai dalam Profil Pelajar Pancasila.
Ada tujuh tema yang ditetapkan oleh Kemendibudristek dalam pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Ketujuh tema yang ditetapkan yaitu gaya hidup berkelanjutan; kearifan lokal; bineka tunggal ika; bangunlah jiwa dan raganya; suara demokrasi; berekayasa dan berteknologi untuk membangun NKRI; dan kewirausahaan. Di jenjang SMP, sekolah memilih minimal tiga tema yang akan dilaksanakan dalam satu tahun ajaran. Pemilihan tema berdasarkan isu yang relevan di lingkungan asal siswa dan sekolah, artinya ada unsur kedekatan tema dengan kondisi sekolah.
Ada keunikan yang ditonjolkan dalam pelaksanaan projek, dikarenakan lingkungan sosial dan budaya masyarakat yang berkaitan erat dengan sekolah tidak dapat dipisahkan begitu saja. Faktor inilah yang diharapkan mampu dimanfaatkan oleh sekolah untuk ditonjolkan sebagai ciri khas yang menjadi identitas sekolah dalam setiap pelaksanaan projek. Alasan inilah yang menjadi dasar bahwasanya melalui projek ini siswa diharapkan mampu mengenali potensi dan keunikan daerah masing-masing secara lebih menyenangkan dan bermakna.
Selain itu, hal penting yang perlu dipahami dalam pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah orientasi dan urgensi yang hendak dicapai. Orientasi yang menjadi tujuan utama bukanlah keberhasilan siswa dalam menciptakan barang maupun menjalankan suatu kegiatan. Justru, orientasi utama yang hendak dicapai adalah seberapa banyak siswa mampu menginternalisasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Profil Pelajar Pancasila. Nilai-nilai ini yang lebih diutamakan bukan hanya sekadar berhasil tidaknya projek yang dilaksanakan.
Sikap sederhana yang dapat dijadikan tolak ukur berhasil tidaknya sebuah projek adalah munculnya tolong-menolong antar siswa yang terjalin selama pelaksanaan projek. Semakin peduli siswa terhadap siswa lain, semakin berhasil pula Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang dilaksanakan. Melalui projek inilah siswa sadar bahwa sikap tolong-menolong dan gotong-royong membuat masalah yang dihadapi menjadi mudah terselesaikan. Oleh karena itu, orientasi utama yang hendak dicapai dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah tumbuhnya nilai-nilai yang terkandung dalam Profil Pelajar Pancasila dalam diri siswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H