Lihat ke Halaman Asli

Ratna NastitiSeptarini

Mahasiswa Universitas Jember

KKN UMD UNEJ #23: Desa Karangduren Menuju Ketahanan Pangan dan Desa Wisata

Diperbarui: 14 Januari 2024   21:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi Kelompok 23

Universitas Jember memiliki salah satu program yaitu pengabdian kepada desa. Program yang dijalankan yakni melalui Kuliah Kerja Nyata. Pada KKN periode I tanggal 4 Januari 2024 mengusung tema yakni Unej Membangun Desa (UMD). Program KKN UMD sendiri berkolaborasi dengan beberapa desa di beberapa kabupaten yang meliputi Kabupaten Jember, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Bondowoso. Pada tanggal 4 Januari 2024 dilakukan penerjunan mahasiswa ke daerah kabupaten yang telah dilakukan ploting di masing-masing kelompok.

Salah satunya adalah kelompok 23 yang berisikan 9 mahasiswa gabungan, terdiri dari mahasiswa Universitas Jember yang mendapat penempatan di Desa Karangduren, Kecamatan Balung, Kabupaten Jember. Pada tanggal 4 Januari 2024, diadakan acara penyambutan mahasiswa KKN Kolaboratif di kantor balai desa Karangduren oleh Kepala Desa yaitu Bapak Nur Kholik dan perangkat desa serta didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapang yaitu Bapak Suji S.Sos., M.Si. Acara kemudian dilanjutkan dengan perkenalan mahasiswa KKN UMD kelompok 23.

Dokumen Pribadi Kelompok 23

Desa Karangduren merupakan desa yang memiliki dua dusun, yaitu Krajan I dan Krajan II.  Mayoritas mata pencaharian penduduk desa bekerja sebagai petani dan pedagang. Luas wilayah dari desa Karangduren adalah sekitar 4,41 km2 dengan jumlah penduduk total adalah 6.399 jiwa dengan penduduk laki-laki berjumlah 3.281 jiwa dan perempuan berjumlah 3.118 jiwa.

Desa karangduren memiliki sebuah gumuk (bukit) yang dapat menjadi potensi wisata desa, gumuk tersebut dinamakan Gumuk Pecah. Mahasiswa KKN berencana melakukan pembuatan maket serta pembersihan area di sekitar lokasi tempat wisata. Kegiatan tersebut diharapkan mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Gumuk Pecah sendiri merupakan tempat yang dapat dijadikan sebagai wisata alam dimana pengunjung dapat melakukan aktifitas seperti memancing. Selain adanya potensi wisata desa, di desa Karangduren ini memiliki beberapa permasalahan terkait pengelolaan sampah, di mana limbah kotoran ternak dan sampah organik belum terkelola dengan baik. Pengelolaan limbah kotoran ternak pribadi dan sampah organik yang tidak baik akan menyebabkan terganggunya masyarakat terhadap bau yang dihasilkan dari limbah tersebut.

Dokumen pribadi Kelompok 23

Mahasiswa KKN juga melakukan kegiatan di luar program kerja yang telah disusun, di mana beberapa mahasiswa membantu mengajar di PAUD Mahoni 48 yang merupakan salah satu lembaga pendidikan yang ada di desa Karangduren ini. Sedangkan beberapa mahasiswa lainnya membantu pekerjaan di balai desa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline