Lihat ke Halaman Asli

Ratna Nabila

college student

Workshop Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah Menjadi Produk Bernilai Ekonomis dan Edukasi Strategi Pemasaran

Diperbarui: 15 Januari 2024   20:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ratna dan Laily sedang demonstrasi pembuatan sabun dari minyak jelantah

Pada tanggal 13 Januari 2024, di Desa Ngasem, lebih tepatnya di Balai Desa Ngasem, digelar workshop yang mengangkat judul "Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah Menjadi Produk Bernilai Ekonomis dan Edukasi Strategi Pemasaran" dengan Ratna Nabila Permataningrum dan Laily Khasinatil Asror sebagai pemateri. Acara ini menjadi momentum penting bagi masyarakat desa untuk memahami cara mengubah limbah menjadi produk yang bermanfaat. Pukul 12.00 WIB, suasana balai Desa Ngasem dipenuhi oleh kehadiran tokoh penting, Kepala Desa Ngasem, Ibu Ketua TP PKK se Desa Ngasem, Ibu-ibu anggota TP PKK Desa Ngasem, Dasawisma, RW, RT, serta segenap masyarakat desa.

Dengan diawali oleh pembukaan dari MC, acara dilanjutkan dengan sambutan hangat dari Kepala Desa Ngasem. Beliau menggarisbawahi pentingnya menjaga lingkungan sekitar dan mengajak semua pihak untuk bersama-sama memanfaatkan limbah minyak jelantah. Materi pertama disampaikan oleh Laily dengan detail, menjelaskan langkah-langkah pemanfaatan limbah tersebut menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis tinggi.

Acara selanjutnya dalam acara adalah demonstrasi pembuatan sabun dan lilin dari minyak jelantah. Ibu-ibu anggota TP PKK dan Dasawisma dengan penuh semangat mengikuti setiap tahap demonstrasi. Keantusiasan mereka mencerminkan antusiasme masyarakat Desa Ngasem dalam mengadopsi praktik ramah lingkungan dan ekonomis.

Materi terakhir yang disampaikan oleh Ratna tentang penetapan harga jual dan strategi pemasaran menjadi penutup yang menarik. Para peserta mendapatkan wawasan tentang bagaimana memasarkan produk hasil pemanfaatan limbah dengan bijak. Acara berlangsung dengan lancar dan penuh interaksi antara narasumber dan peserta.

Sebagai apresiasi, para peserta dibagikan souvenir berupa sabun dan lilin hasil dari pemanfaatan limbah minyak jelantah. Hal ini menjadi simbol konkrit dari potensi ekonomis yang dapat dihasilkan dari limbah yang sering dianggap sepele.

Souvenir sabun

Ketika acara hampir berakhir, MC menutup workshop dengan kata-kata inspiratif dan harapan agar masyarakat Desa Ngasem dapat terus mengembangkan kreativitas dalam pemanfaatan limbah. Sebagai langkah konkret, strategi pemasaran yang telah dipelajari diharapkan bisa diimplementasikan dengan sukses oleh para peserta.

Workshop ini bukan hanya menyediakan pengetahuan praktis, tetapi juga menjadi ajang mempererat hubungan antara berbagai lapisan masyarakat di Desa Ngasem. Semangat gotong-royong untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan ekonomis terasa semakin kuat setelah acara ini.

Seiring matahari mulai menenggelamkan cahayanya, masyarakat Desa Ngasem pulang dengan membawa pengetahuan baru, semangat baru, dan tentu saja, produk bernilai ekonomis dari limbah minyak jelantah. Workshop ini menandai awal dari perubahan positif dalam memandang limbah, tidak lagi sebagai beban, melainkan sebagai peluang ekonomi yang dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan.

Foto bersama kelompok 64




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline