Lihat ke Halaman Asli

Ikuti Air yang Mengalir

Diperbarui: 3 Agustus 2022   07:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: wallpaperaccess.com

       Hari demi hari kulalui, bulan demi bulan kutapaki suka duka telah kurasakan bersamanya. Semenjak kubertemu dengannya penuh kisah indah kulalui. Kenangan manis masih membayangi, aroma wangi parfum cintamu masih terasa dalam desah napasku. 

     Kemeja putih, celana jeans biru dan si roda empat putih menjadi saksi bisu kisah cinta kita. perbedaan pendapat, pertengkaran bahkan cemburu menjadi bumbu penyedap rasa cintaku dengannya iitulah kebahagianan yang kurasakan. 

       Namaku Rina, aku memang memiliki sifat egois dan kekasihku bernama Alex yang begitu mencintai dan menyayangiku sepenuh hati. Alex selalu memberikan kabar kemanapun dia pergi setiap hari. Setiap hari lho....biasa yang lagi mekar cintanya. 

      Jujur aku selalu emosi bila melihat dia sedikit berubah tak seperti biasanya. Aku kadang kesal. Aku ingin Alex memahami keinginannku seperti biasa selalu komunikasi. Entah kenapa sudah beberapa hari ini Alex agak sedikit berubah. 

"Aa, kalau memang sudah tidak suka atau mau meninggalkanku terserah," ucapku pada Alex.

"Siapa yang mau meninggalkan teteh? Aa ngak akan ninggalin teteh Aa sayang teteh tapi tolong buang sifat teteh yang tidak Aa sukai hilangkan rasa emosionalnya belajar dengan hati bukan dengan emosi," ucap Alex penuh kasih sayang. 

      Kadang aku  selalu berpikir, aku emosi karena aku ngak mau dia berubah ku ingin dia tetap seperti dulu mencintai dan menyayangi aku selalu chat setiap hari, setiap jam kadang selalu telepon aku baik melalui VC atau tidak itu waktu aku baru menjalin cinta kasih dengannya. Jujur saja sehari tidak cukup satu kali atau dua kali menghubungi ku. 

      Tetapi sekarang Alex sudah berobah nih, jarang chat atau telepon aku sekarang. Itulah yang membuatku emosi dan marah, akhirnya bertengkar. 

Jujur aku tidak mau kehilangan dirinya, aku ingin memiliki dia seutuhnya. Bila aku bertanya padanya melalui chat.

"Aa kenapa sekarang jarang chat? Jarang telpon?" Kataku 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline