Lihat ke Halaman Asli

Wujudkan Mimpi : Man Jadda Wajada

Diperbarui: 25 Juni 2015   08:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1330870983515923053

Negeri 5 Menara : Upaya Kesungguhan Meraih Sukses

Jakarta - Hari inisaya berkesempatan menonton film Indonesia yang berjudul Negeri 5 Menara. Film ini diangkat berdasarkan cerita nyata kegigihan penulis dalam mewujudkan mimpi-mimpi besarnya menjadi sukses. Berdasarkan cerita nyata dari novel best-seller karya Ahmad Fuadi.

Film Negeri 5 Menara sangat menginspirasi saya hari ini, seakan saya mendapat energi positif baru yang membuat saya kembali mereview mimpi dan real action nya.

Sekilas review :

Alkisah seseorang bernama Alif dari Sumatra Barat yang baru saja tamat SMP, Alif bermimpi untuk menjadi orang besar , seperti tokoh idolanya BJ Habibie.

13308710271851918142

Tersusun semua rencananya, untuk melanjutkan menimbah ilmu SMA dan kuliah di ITB (Institut Teknologi Bandung), Bandung, namun hal ini tidak mendapat dukungan dari orang tuanya. Ibunya berkeinginan Alif untuk masuk pondokan ternama di pulau Jawa, Ponorogo.

Akhirnya, setelah diliputi berbagai kegalauan khas remaja dalam memilih keputusan, antara SMA , ITB dan Pondok Madani. Alif pun memutuskan memilih berangkat belajar ke Ponorogo.

Sebelumnya, kala Alif dirundung kegalauan, bapaknya dengan bijak berkata :

“Kalau ini bukan pilihanmu, coba jalani dulu,”

“Kamu akan mengetahui setelah kamu menjalaninya, Apakah itu baik untukmu atau tidak. ”

Akhirnya Alif pun diterima tes masuk pondok Madani di Ponorogo, walau diliputi dengan setengah keikhlasan, karena hatinya berkata dia tidak tepat belajar di tempat sekarang ini.

Waktu belajar pun dimulai, Alif bertemu dengan berbagai siswa dari berbagai daerah Said dari Surabaya, Basodari Gowa, Atang dari Bandung, Rajadari Medan, dan Dulmajid dari Madura.

Petualangan pun dimulai, kelima teman Alif itu unik dengan masing-masing daerah asalnya. Baso seorang yang visioner, positive thinking, rajin menghapal Al-Qur’an, dan selalu mempunyai ide-ide seru untuk Alif dan yang lainnya.

Pelajaran pertama dari pondok pesantren , sangat menginspirasi , seorang ustad yang selevel seperti guru pengajar, masuk kelas dengan membawa sebatang kayu dan sebilah pedang berkarat. Lalu guru itu mencobah dengan kesungguhan berulang-ulang dan berkali-kali untuk memotong kayu tersebut menjadi dua, hanya dengan pedang berkarat tersebut. Akhirnya berhasilah dia melakukannya.

Ingatlah “Man Jadda Wajada,”Siapa yang bersungguh-sungguh, maka akan berhasil.

Bukan dari alat apa yang digunakan, tapi dari kesungguhan. Itu kuncinya!

Alif cs pun terkesima dengan “mantera” sakti man jadda wajada. Walau kala itu Alif masih mencari sejati nya apa yang dirinya inginkan, belum ada kenyamanan bersekolah di pondok Madani yang jauh dari usahanya mewujudkan mimpi nya menjadi orang besar.

13308710511765067572

Hingga suatu ketika, Baso mempunyai ide akan mimpi tinggi setinggi sebuah menara di pondokan mereka, Alif, Baso, Raja, Dulmajid, Atang, dan Said pun berjanji di bawah menara pondok madani untuk mewujudkan mimpi mereka mereka menakhlukka dunia. Alif pun bertekad bermimpi ke Amerika.

Kawanan muda ini percaya bahwamimpi tinggi mereka itu akan didengarkan oleh Tuhan, dan mereka akan berupaya keras mewujudkannya.

Selanjutnya, upaya mereka dalam mewujudkan kesungguhan man jadda wajada dalam meraih mimpi tinggi itu pun tak mudah, banyak ujian, berbagai tantangan dan cobaan.

Selanjutnya : Silahkan tonton filmnya biar seru : )

Begitu banyak pesan moral tersirat dalam film yang disutradarai oleh Affandi A Rachman. Tak hanya itu, banyak adegan-adegan yang menghibur , mengundang untuk tertawa karena kepolosan anak-anak yang bermain film ini, dan kita pun disuguhi keindahan panorama apik di kota Bukit Tinggi dan danau Maninjau, Sumatera Barat.

Pokoknya, I like this movie 5 Menara karya inspiratif anak bangsa.

Man Jadda Wajada, Saya pun bisa dan akan berjuang mewujudkan impian saya ke Amerika Serikat seperti Alif , Amien

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline