Lihat ke Halaman Asli

Maya, Tuhan Pasti Izinkan Kau Bersuara

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tuhan pasti ijinkan anak ku berbicara

Sosok mungil itu tergeletak tanpa daya. Didampingi sang bunda tercinta, sosok itu menatap nanar hanya dengan kerjap mata hitamnya. Sesekali sang bunda mengelus kening kepala anak itu hanya untuk menenangkan dan memberikan sentuhan kekuatan pada putri kecilnya.

Maya, sosok mungil yang penuh kasih dan cinta.... Gadis kecil yang kerap menceriakan seisi ruang kelas ini dengan celoteh-celoteh tak beraturannya kini hanya terbaring lemah tanpa daya. Dan celoteh-celoteh indah nan riang itu kini terasa sepi. Hanya desah nafas berat Maya yang selingi senyapnya ruangan rumah sakit pagi ini.

Dokter memvonis Maya tidak akan mampu berbicara lagi. Pukulan amat menyakitkan untuk semua yang mencintai Maya dengan tulus. Namun sang bunda tak pernah menangis di depan Maya. Bunda selalu tersenyum bahagia dan selalu mengajak berbicara Maya dengan kalimat hati.

Seperti pagi ini, kertas berhamburan di mana-mana, berserakan di ruangan serba steril..., namun ruangan itu terlihat bernyawa. Karena suara-suara Maya hadir di tulisan itu. Aku mencintai tulisan penuh 'ruh.' Ku punguti dan ku rapikan lalu ku rangkai dan ku hadirkan di sini. Ya..., di lapak sederhana ini. Kan ku bagikan kepada kalian sahabat-sahabat terbaik ku. Bagaimana Maya sosok kecil itu berjuang melawan nikmat penyakit yang telah di hadirkan sang Pemilik kepada gadis mungil itu.

" Bunda, mengapa Maya tidak bisa berbicara? "

" Maya sayang, karena Tuhan menyimpan suara Maya di taman syurga di atas sana, untuk di perindah lagi, agar kelak Maya akan mampu berbicara dan bernyanyi dengan suara lebih merdu lagi."

"Tapi kenapa hanya suara Maya, Bunda... yang diperindah Tuhan? Suara Bunda dan suara Fara teman Maya kok, tidak ?"

"Karena Tuhan amat sangat mencintai gadis kecil bunda, karena Tuhan begitu sayang kepada Maya hingga setiap hal yang ada di tubuh mu sayang, akan selalu Tuhan perhatikan."

"Bunda, terima kasih telah menjaga Maya setiap hari, menemani Maya menulis dan bercerita."

***Rangkaian suara Maya dan Bunda yang terangkai menjadi suatu cerita ***

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline