Lihat ke Halaman Asli

Merindukan Gerimis

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1347891572982809631

Bilah –bilah terik ini begitu menikam

Menyengat sampai ujung

Tak bisa elakkan rasa ini

Hamburan anginpun terasa hangat menerpa wajah

Tiada bekas kesejukan berhembus

Lamat-lamat rintihan bumi semakin nyata

Akan derita berkepanjangan sampai musim berikutnya

Jejak retak itu menggores perih,seperti kelupas bibir yang mulai mengering

Berharap usapan kesejukan dari sang bayu

Berharap titisan butiran embun melelehkan kekeringan

Berharap dekapan hujan segera datang menyemai suka

Bibir bergetar sampaikan hasrat menggebu

Akan tergantinya lelah dengan untaian bening sang hujan

Bilakah…?

[caption id="attachment_199434" align="aligncenter" width="300" caption="Sumber Kfk.kompas.com"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline