Lihat ke Halaman Asli

Calon Suamiku

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Ada seorang sahabat Rasul yang masih membujang di usia 35 tahun.Namanya Zahid.''Wahai saudaraku Zahid...selama ini engkau sendirian saja?''sapa Rasulullah. ''Allah bersamaku ya Rasulullah''jawab Zahid.''Maksudku kenapa engkau belum menikah?''ujar Rasulullah kembali. Zahid menjawab,''Ya Rasulullah ,aku ini seorang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap dan wajahku jelek,siapa yang mau denganku ya Rasulullah?''''Asal engkau mau,itu urusan yang mudah!''kata Rasulullah SAW. Diperintahkanlah Zahid untuk menemui Said,seorang bangsawan Madinah yang kaya raya. ''Aku berniat melamarkan putrinya untukmu.Namanya Zulfah binti Said'' ujar Rasulullah. Ketika sang ayah menyampaikan lamaran sang pemuda,Zulfah merasa terhina dan menolak lamaran tersebut. Lalu Saidpun menyampaikan kepada Zahid,''Wahai saudaraku,anakku tidak mau,bukan aku yang menghalanginya dan sampaikan hal ini kepada Rasulullah SAW.'' Begitu mendengar nama junjungannya disebut,Zulfah  terkejut bukan kepalang,''Wahai ayahku,kenapa engkau mengatasnamakan junjunganku?'' Said menjawab,''Pemuda ini melamarmu atas perintah Rasulullah''. Tiada henti-hentinya Zulfah beristighfar ,kemudian gadis ini berkata,''Kalau demikian adanya,segeralah nikahkan aku dengan pemuda ini,ayah''. Zulfah teringat frman Allah SWT: ''Hanya ucapan orang-orang mukmin,yang apabila mereka dajak kepada Allah dan RasulNyaagar Rasul memutuskan (perkara) diantara mereka,mereka berkata''Kami mendengar dan kami taat'' dan merekalah orang-orang yang beruntung.'' (QS 24:51) Dalam kondisi mempersiapkan perkawinannya,Rasulullah menyerukan berjihad.Akhrnya Zahid dengan gagah berani dan syahid di jalan Allah. Rasulullah SAW berkata,''Hari ini Zahid sedang berbulan madu dengan bidadari yang lebih cantik daripadamu,ya Zulfah,'' ''Ya Allah...betapa bahagianya calon suamiku itu. Kalau Engkau tak mengijinkan aku mendampinginya di dunia,maka ijinkanlah aku menjadi pendampingnya di akhirat'',ucap Zulfah binti Said.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline